“Masjid, al-Quran, dan tafsir al-Quran adalah tema penting yang harus memperoleh perhatian yang proporsional.”
Begitu salah seorang marja’ agung Syiah dan guru besar Hauzah Ilmiah Qom, Ayatullah Uzhma Husain Nuri Hamadani, menegaskannya pada saat menerima kunjungan Hujjatul Islam Sulaimani Sekjen Dewan Tinggi Budaya dan Seni Masjid Republik Islam Iran (RII) di kota suci Qom, RII hari ini, Rabu (13/5).
Masjid dalam Islam, lanjut Ayatullah Nuri, memiliki posisi yang sangat penting dan wadah untuk pendidikan.
Mengerjakan salat di masjid sangat penting, tukas Ayatullah Nuri. Tetapi, kita jangan hanya memikirkan bagaimana supaya salat di masjid menjadi semarak. Kita juga harus memikirkan bagaimana menciptakan masjid yang bisa memiliki daya tarik bagi kawula muda.
“Kita harus berusaha keras untuk menarik simpati kawula muda kita ke masjid. Jika tidak demikian, maka musuh akan menarik mereka ke dalam pelukan mereka,” tukas Ayatullah Nuri.
Masalah kedua yang ditekankan oleh Ayatullah Nuri adalah al-Quran dan tafsir al-Quran.
“Dalam rangka ini, kita harus memilih dan memilah tema yang diperlukan oleh masyarakat hari ini, dan tema-tema ini dijelaskan kepada masyarakat dan kawula muda kita,” tukas Ayatullah Nuri.
“Sekarang ini,” lanjut Ayatullah Nuri, “Arab Saudi membagi-bagikan jutaan eksemplar al-Quran ke seluruh penjuru dunia dan menamakan diri sebagai Khadimul Haramain. Tetapi, mereka tak satu pun melaksanakan ajaran al-Quran.”
Sekarang, lanjut Ayatullah Nuri, Arab Saudi telah menjadi budak Amerika. Padahal, sikap seperti ini telah dilarang dalam al-Quran yang mereka bagi-bagikan itu. Ini membuktikan bahwa mereka tidak mengindahkan ajaran al-Quran.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email