Situs WikiLeaks dilaporkan telah menerbitkan sekira 60 ribu dokumen rahasia yang mengungkap “keborokan” Pemerintah Arab Saudi. Dokumen rahasia itu diduga didapatkan dari kelompok hacker Yaman.
Seperti dilansir Russia Today, Sabtu (20/6/2015), dugaan itu muncul setelah sebelumnya ada laporan bahwa kelompok hacker Yaman meretas jaringan Pemerintah Arab Saudi melalui 3.000 komputernya.
Berdasarkan laporan TIME, dokumen rahasia bernama Saudi Cables itu salah satunya membongkar bahwa Arab Saudi terbukti sebagai sekutu nomor satu Amerika Serikat (AS), dengan dukungan senjata dari Negeri Paman Sam itu.
Bocoran dokumen itu ternyata memang terjadi, karena kebijakan yang diterapkan AS selama ini mendukung agresi Koalisi Arab Saudi terhadap kelompok Houthi di Yaman.
Meski AS tak ikut melakukan agresi secara langsung bersama Saudi, namun Negeri Paman Sam itu kerap kali menyediakan data intelijen, bantuan penasihat militer, hingga bantuan peralatan militer untuk kepentingan Arab Saudi yang gencar melakukan serangan udara ke wilayah Yaman.
Kelompok hacker yang dituding memberikan dokumen rahasia Arab Saudi kepada WikiLeaks itu menamakan dirinya sebagai Yemeni Cyber Army. Kelompok hacker itu pada Mei 2015 meretas jaringan Pemerintah Arab Saudi melalui 3.000 komputer server milik Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanannya.
Sebagaimana diberitakan, Arab Saudi mulai terlibat konflik dengan kelompok Houthi di Yaman sejak melancarkan agresi militer dan serangan udara pada 26 Maret 2015.
AS dilaporkan ikut terlibat dalam konflik tersebut setelah terbukti membantu Arab Saudi dengan mengirim tank ke perbatasan Yaman, dan juga mengirim kapal perang ke peraian Yaman.
(Okezone/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email