Di dunia yang penuh dengan kekisruhan hari ini, supaya dapat bertahan dan mengatasi segala makar, maka di samping menguatkan kekuatan nasional juga harus membangun koalisi negara-negara kuat di wilayah demi mengantisipasi konflik-konflik keamanan, politik, ekonomi, dan bahkan budaya.
KBS melaporkan dengan mengutip dari Kantor Informasi Kementerian Pertahanan, Fuad Ma’shum mengatakan dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan RII, Iran dan Irak memiliki hubungan yang sangat baik dalam semua bidang dan kami senantiasa menerima bantuan-bantuan dari Iran dalam semua aspek kekuasaan.
Presiden Irak dengan mengisyaratkan bahwa pemikiran ISIL adalah ekstrem, sukuisme, dan sekte, menambahkan bahwa para komandan ISIL adalah sisa-sisa rezim partai Ba’ts Irak yang memiliki jiwa yang buas seperti Saddam dan pemikiran Saddam inilah yang mengorbankan dua juta orang dari kedua negara, Iran dan Irak, serta memaksakan suatu perang yang tidak ada manfaatnya sama sekali bagi Irak, dalam kondisi demikian, Iran tetap menyambut para pengungsi Irak dan Iran mendukung sepenuhnya para penentang Saddam. Hari ini kita memobilisasi rakyat Irak untuk menutup jalan dan menghancurkan mereka demi memenangkan rakyat Irak.
“Kelompok teroris ISIL tidak mengenal Syiah, Sunni, Kurdi, Arab, Kristen dan Islam, mereka semuanya telah menjadi korban ketamakan mereka, oleh karena itu kita harus bersatu untuk mengantisipasi dan melawan kebuasan-kebuasan ISIL,” tegasnya.
Menteri Pertahanan Iran mengatakan terkait dengan pembentukan koalisi Iran-Irak, keluasan kerjasama kedua negara dalam semua bidang terkhusus dalam bidang pertahanan dan keamanan dapat menjadi pemicu kebijakan-kebijakan yang membangun dan konstruktif.
Jenderal Dehqan menambahkan, hubungan-hubungan keamanan dan kesamaan mazhab, sejarah,dan budaya di antara Iran dan Irak adalah unsur-unsur pentingdalam perluasan kerjasama. “Kita berharap dengan dukungan Anda, kerjasama-kerjasama akan terus meningkat hari demi hari,” ungkapnya kepada Presiden Irak.
“Kami meragukan keinginan Amerika dalam syiarnya melawan kelompok ISIL dan kelambatan Amerika dan negara-negara sekutunya dalam menyalurkan bantuan ke rakyat Irak menunjukkan hal ini. Mereka itu memiliki tujuan lain di balik syiar melawan ISIL,” tegas Jenderal Dehqan.
Ia juga menekankan, Iran menetang segala bentuk kebijakan dalam pembagian negara Irak dan akan mendukung sepenuhnya segala upaya untuk mengantisipasi program ini.
Di akhir pembicaraan, Menteri Pertahanan Iran mengungkapkan, dengan pengaturan para pemimpin Irak, kesatuan dan kekompakan nasional di dalam negara ini akan semakin kuat dari sebelumnya, kami akan menyaksikan kekuatan Irak dan antisipasi yang cepat terhadap konflik-konflik keamanan dan ekonomi negara ini.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email