Pesan Rahbar

Home » » Mengapa Kita belum Mengamalkan Sunnah Nabi?

Mengapa Kita belum Mengamalkan Sunnah Nabi?

Written By Unknown on Monday, 25 May 2015 | 14:01:00


Rasulullah saw sangat tenang, sistimatis, dan terstruktur ketika berbicara dan begitu menghormati orang lain serta tidak sekalipun menghianati orang-orang di sekitarnya. Namun dalam komunikasi dengan orang lain, kita tidak menjaga ruang-ruang pribadi dan merusak kehormatan orang lain. Sementara Rasulullah saw tidak pernah berkhianat sekecil apapun kepada orang lain, bahkan kepada musuhnya sekalipun.

Hujjatul Islam Ali Ridha Nikzad, Direktur Eksiklopedia Nabi Teragung saw, dalam wawancara dengan Shabestan di samping menjelaskan karakteristik-karakteristik perilaku dan akhlak Rasulullah saw, mengatakan bahwa salah satu sifat sirah akhlak nabi adalah sangat pengasih dan lembut di dalam bergaul dengan masyarakat. Sebagaimana Tuhan juga memerintahkan di dalam al-Quran bahwa berperilakulah dengan penuh kasih ketika bersama dengan keluarga Anda dan kaum mukminin, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman,” (QS. Asy-Syu’ara’: 215).

“Al-Quran menegaskan bahwa salah sifat dan rahasia keberhasilan dakwah Rasulullah saw adalah kelembutan dan cinta kasih yang sangat besar kepada masyarakat dan Tuhan memandang hal ini sebagai nikmat Ilahi. Jika Nabi saw bersikap kasar terhadap keluarga terdekat dan orang-orang sekitarnyanya maka niscaya mereka akan menjauhi dan tidak berkumpul di sekitarnya. Rasulullah saw memiliki karakter sedemikian menjaga batasan kehormatan dan kemuliaan orang-orang di sekitarnya dan bersikap sangat lembut dan penuh kasih sehingga Allah swt berfirman, maafkanlah mereka dan beristighfarlah untuk mereka serta bermusyawarahlah dengan mereka di dalam suatu perkara,” tambahnya.

“Perilaku Rasulullah saw terhadap anak-anak dapat menjadi keteladanan pendidikan yang sangat indah bagi kita. Di dalam suatu hadis dinasehatkan kepada para ayah dan ibu bahwa jika bermain dengan anak-anak maka bersikaplah secara kanak-kanak dan berbicara dengan mereka secara kanak-kanak pula. Nabi pun bermain dengan anak-anak sebagaimana banyak hadis yang meriwayatkan hal ini. Bermain dengan anak-anak dan menghadapinya dengan penuh akhlak dalam kondisi bermain adalah sunnah Nabi saw,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, salah satu sirah nabi ketika seseorang datang bertamu ke rumahnya, beliau berdiri menyambutnya dan menghamparkan kain untuknya atau bahkan jubahnya sendiri. Rasulullah saw bersabda kepada Salman ra, “Wahai Salman, tidak ada seorang muslim yang menjaga kehormatan dan kemuliaan saudara muslimnya sendiri ketika datang sebagai tamu kecuali Allah swt mengampuni segala dosanya dan merahmatinya.”

“Kerendahan hati dan tawadhu kepada orang lain serta meletakkan diri beliau setara dengan yang lain termasuk karakteristik Rasulullah saw juga,” tandasnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: