“Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tehran termasuk salah satu lomba al-Quran yang memiliki acuan dan tata main yang paling teratur.”
Begitu diungkapkan oleh Hamid Asykinani salah satu juri MTQ Tehran yang diundang dari Kuwait kepada wartawan Kantor Berita Shabestan di sela-sela kesibukan menjadi dewan juri.
“Saya diundang untuk menjadi juri dalam bidang ilmu tajwid. 90 persen anggota dewan juri memiliki teknis yang sangat bagus, dan 40 persen peserta musabaqah memiliki peringkat yang bagus,” ujar Asykinani.
Asykinani menyayangkan kerendahan kualitas sebagian qari dan hafizh yang mengikuti MTQ Tehran tahun ini. Malah, bacaan dan hafalan sebagian dari mereka masih sangat pemula.
“Untuk itu, guna memperkuat bidang teknis MTQ semacam ini, harus direncanakan sebuah perencaan yang betul-betul serius dan matang,” lanjutnya.
Asykinani mengusulkan supaya para dubes dan konsuler kebudayaan Republik Islam Iran yang ada di dunia ini langsung terjun ke lapangan guna mengevaluasi para qari dan hafizh yang betul-betul mumpuni sebelum diundang.
Sebagai contoh, lanjut Asykinani, Kuwait menggelar lomba al-Quran tahunan. Dubes RII di Kuwait bisa hadir langsung atau mengutus wakil untuk mengikuti lomba ini sehingga bisa mengenal kapasitas teknis para peserta lomba. Lalu, ia bisa mengundang para peserta terbaik untuk MTQ Internasional Tehran.
Di bagian lain penuturan, Asykinani menyebutkan hasil terunggul dari MTQ Internasional Tehran ini.
“Persatuan umat Islam adalah hasil unggul MTQ seperti ini. Kami anggota dewan juri berasal dari aneka ragam mazhab. Di samping sebagai juri, pada suatu kesempatan, kami juga mendialogkan isu-isu Dunia Islam,” ujarnya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email