Pesan Rahbar

Home » , , , » Pertalite Hanya Akal-akalan Pertamina

Pertalite Hanya Akal-akalan Pertamina

Written By Unknown on Saturday, 23 May 2015 | 03:37:00


Rencana PT Pertamina meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) baru yaitu Pertalite mengundang protes.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mempertanyakan alasan Pertamina meluncurkan BBM baru dengan kandungan oktan 90 itu (RON 90).

Pasalnya, sejak 1 Januari 2007 emisi standar kendaraan yang digunakan Indonesia yaitu standar EURO 2, yang bisa dipenuhi dengan bensin dengan oktan 91.

Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin mengatakan, produksi dan pemasaran Pertalite adalah sesat pikir. Pasalnya hal itu tidak sejalan dengan UU no 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Kebijakan ini juga menabrak UU no 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, karena konsumen kendaraan bermotor tidak memperoleh pasokan BBM sesuai kebutuhan teknologi mesin. Kebijakan ini missleading dan cenderung menjadi pembohongan publik,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (21/4/2015).

Pria yang akrab disapa Puput ini menyatakan heran dengan Pertamina yang tak mengeluarkan produk bensin sesuai standar emisi Euro 2 yang digunakan Indonesia, padahal hanya berbeda 1 oktan.
Ia curiga ada akal-akalan dalam penentuan harga Pertalite nantinya.

“Di dunia tak ada BBM dengan kandungan oktan 90. Ini ada upaya untuk menyesatkan masyarakat, kenapa? Kalau kita cari harga BBM RON 92 atau RON 91," katanya

"Di Google saja langsung ketahuan harganya (di pasar minyak dunia). RON 90 tidak ada, sehingga ada penyesatan informasi publik karena sulit dilacak harganya," imbuh Ahmad

Menurutnya, Pertalite yang direncanakan dijual sekitar Rp 8.000-Rp 8.300 per liter, juga terlalu mahal. “Berdasarkan hitungan KPBB dengan mengacu pada harga pokok penjualan dan struktur biaya BBM di Indonesia, harga bensin dengan oktan 92 saja hanya Rp 6.928 per liter, ini sudah RON 90 harganya lebih mahal, kan aneh,” tuturnya.

(Source)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: