Pesan Rahbar

Home » » Putin: Campur Tangan Asing, Faktor Munculnya Terorisme di Timur Tengah

Putin: Campur Tangan Asing, Faktor Munculnya Terorisme di Timur Tengah

Written By Unknown on Thursday 28 May 2015 | 03:41:00


Presiden Rusia menekankan bahwa negara-negara yang saat ini berperang dengan Daesy dan terorisme, selama tidak ada campur tangan luar negeri dalam masalah-masalah mereka, terorisme tidak akan hadir dan berkembang.

Rusia al-Yaum melansir, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pertemuan dengan para sekretaris jenderal dewan keamanan nasional negara-negara anggota Brics, sebelum campur tangan asing dalam masalah-masalah dalam negeri, terorisme tidak ada di negara-negara yang hari ini kelompok teroris Daesy hadir dan aktif di sana, dan jelaslah bahwa intervensi asing tanpa persetujuan Dewan Keamanan dalam urusan negara-negara ini, memiliki implikasi yang sangat berbahaya.

“Kesalahan yang telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir di arena internasional haruslah dikoreksi,” tambah Putin.

Nikolai Patrucef, Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Rusia, memuji peningkatan peran kelompok Brics di kancah internasional dan menekankan sikap kelompok ini terhadap ketiadaan campur tangan negara-negara asing di Suriah.

“Sikap pertama Rusia dan China di dalam Dewan Keamanan PBB mendapat sokongan dari anggota-anggota kelompok ini, yakni ketiadaan campur tangan negara-negara asing di Suriah, kerjasama dalam pemusnahan senjata kimia di Suriah, dan mencegah jatuhnya senjata ini ke tangan kelompok-kelompok teroris,” katanya.

Ia menambahkan, ”Kelompok Brics fokus mewujudkan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan isu nuklir Iran, perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea, situasi Afghanistan, krisis Ukraina, dan masalah-masalah lingkungan hidup, air, dan udara.”

Sekjend Dewan Keamanan Rusia menyorot urgennya peningkatan kerjasama antara negara-negara Brics di bidang kerjasama teknologi militer, perang melawan terorisme dan ekstremisme, kejahatan internasional, dan ancaman-ancaman baru.

Pejabat keamanan Rusia itu mengatakan bahwa Rusia, India, China, dan Afrika Selatan sedang menghadapi bahaya berkembangnya krisis-krisis etnis dan sektarian.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: