Dalam rangkah memperingat 27 Rajab, hari pengangkatan Nabi Muhammad saw menjadi utusan Ilahi, Rahbar Revolusi Islam Iran (RII) hari ini menggelar pertemuan terbuka dengan para petinggi negara, para duta besar negara-negara Islam, dan seluruh lapisan masyarakat di Tehran.
Dalam pertemuan akrab ini, Rahbar mengajak seluruh kita supaya memetik
pelajaran dari peristiwa bi’tsah ini untuk dijadikan bekal menghadapi
jahiliah modern dengan sangat waspada.
“Jahiliah modern sungguh lebih berbahaya dan lebih memiliki perlengkapan dibandingkan dengan jahiliah kuno pra Islam. Faktor utama pembentuk jahiliah modern ini adalah imperialisme dunia yang diprakarsai oleh Amerika Serikat,” tukas Rahbar.
Pengalaman 35 tahun lalu, lanjut Rahbar, membuktikan bahwa dengan dua kekuatan “bashirah” dan “kemauan keras” kita bisa mengalahkan jahiliah ini.
Dalam sejarah bi’tsah, ungkap Rahbar, Rasulullah tidak hanya menghadapi jahiliah di Jazirah Arabia, tetapi seluruh sistem jahiliah yang mendominasi seluruh imperium kala itu.
Menurut penilaian Rahbar, dua unsur pembentuk utama jahiliah kuno kala itu adalah “syahwat” dan “amarah”. Sekarang jahiliah modern juga sedang direproduksi dengan berlandaskan pada dua unsur yang sama.
“Sekarang ini, kita sedang menyaksikan praktik syahwat yang tidak logis, tak terkontrol, dan pembantaian umat manusia yang tak kenal batas. Karena jahiliah ini diperlengkapi dengan ilmu pengetahuan, maka itu sangat lebih berbahaya,” pungkas Rahbar.
(Shabestan)
“Jahiliah modern sungguh lebih berbahaya dan lebih memiliki perlengkapan dibandingkan dengan jahiliah kuno pra Islam. Faktor utama pembentuk jahiliah modern ini adalah imperialisme dunia yang diprakarsai oleh Amerika Serikat,” tukas Rahbar.
Pengalaman 35 tahun lalu, lanjut Rahbar, membuktikan bahwa dengan dua kekuatan “bashirah” dan “kemauan keras” kita bisa mengalahkan jahiliah ini.
Dalam sejarah bi’tsah, ungkap Rahbar, Rasulullah tidak hanya menghadapi jahiliah di Jazirah Arabia, tetapi seluruh sistem jahiliah yang mendominasi seluruh imperium kala itu.
Menurut penilaian Rahbar, dua unsur pembentuk utama jahiliah kuno kala itu adalah “syahwat” dan “amarah”. Sekarang jahiliah modern juga sedang direproduksi dengan berlandaskan pada dua unsur yang sama.
“Sekarang ini, kita sedang menyaksikan praktik syahwat yang tidak logis, tak terkontrol, dan pembantaian umat manusia yang tak kenal batas. Karena jahiliah ini diperlengkapi dengan ilmu pengetahuan, maka itu sangat lebih berbahaya,” pungkas Rahbar.
(Shabestan)
Post a Comment
mohon gunakan email