Pesan Rahbar

Home » , , , » TKW Meninggal di Arab Saudi, Begini Penderitaan TKW Aisah di Arab Saudi Sebelum Meninggal

TKW Meninggal di Arab Saudi, Begini Penderitaan TKW Aisah di Arab Saudi Sebelum Meninggal

Written By Unknown on Friday, 22 May 2015 | 07:46:00


TKW Aisah asal Cianjur Akhirnya Meninggal Setelah Disekap Majikannya


CIANJUR - Siti Nuraisah (31) TKW asal Kampung Tegallega RT01/RW07 Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur dinyatakan meninggal setelah disekap dan dianiaya selama 6 tahun oleh majikannya di Arab Saudi.

"Hari senin (18/5) kami mendapat laporan dari kemenlu bahwa Aisah sakit dan dirawat di rumah sakit Khamis Musheit di Arab. Namun sehari kemudian, Selasa (19/5) sekitar pukul 17.00, kami mendapat kabar bahwa Aisah meninggal," ujar Lukmanul Hakim (29) adik ipar almarhum di rumahnya, di Limbangansari.

Tribun pernah mendatangi keluarga Aisyah pada Rabu (20/5), namun pihak keluarga menolak untuk mengekspos kisah tragis yang menimpa Aisah.

Informasi yang dihimpun, Aisah berangkat ke Saudi Arabia pada Desember 2008 dan keluarga melakukan kontak terakhir, 9 bulan setelahnya pada tahun 2009.
"Sudah, dari 2009 sampai 2015, tidak ada kontak apapun sehingga datang kabar bahwa Aisah sudah meninggal," ujar Lukman.

Kini, jenazah Aisah sudah dimakamkan di Arab Saudi. Pihak keluarga menguasakan seluruh persoalan terkait jenazah kepada Kemenlu. Karena, untuk dipulangkan, dengan beragam langkah yang harus ditempuh, keluarga merasa tidak sanggup jika harus menunggu 3-6 bulan.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani

Siti Nuraisah (31). Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Tegallega RT01/RW07 Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur dinyatakan meninggal setelah disekap dan dianiaya majikannya selama 6 tahun di Arab Saudi, terhitung sejak 2009 hingga 2015.

Sejak keberangkatan pada Desember tahun 2008-2009 atau selama 9 bulan, Aisah bekerja pada majikan bernama Ahmad bin Hamad Hamidani Al-Jedani. Selama ini, gaji senantiasa diterima Aisah. Namun, kemudian, Ahmad menjual Aisah ke majikan kedua, yakni Sulthon Said Audhoh Al Sarani.
Di majikan kedua ini, Aisah mengalami penganiayaan. Terutama dari istri majikan tersebut. Terbukti, dari laporan yang dibuat Kementrian Luar Negeri, uang milik Aisah sebanyak 2300 real atau sekitar Rp 8 juta, dirampas istri majikan kedua itu.

"Hingga tahun ini, 2015 sekitar 6 tahun, Aisah tidak menerima upah apapun," ujar Lukmanul Hakim (29) adik ipar Aisah kepada Tribun di rumah keluarga, di Kimbangansari, Kamis (21/5/2015). (*)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: