Perundingan nuklir Iran dengan negara-negara P5+1 (AS, Inggris, Perancis, Jerman, dan Rusia) yang telah mencapai tahap akhir dengan implementasi pencabutan sanksi ekonomi dan keuangan terhadap Iran, membuat para pelaku bisnis penerbangan Eropa ‘melirik’ Iran.
Delegasi Pemerintah Iran dikabarkan tengah terlibat pembicaraan bisnis dengan produsen pesawat penumpang utama Eropa, Airbus, di Paris. Demikian laporan-laporan media setempat yang dilansir kantor berita Iran Press TV, Selasa (16/6).
Menurut laporan tersebut Menteri Transportasi dan Perumahan Iran Abbas Akhundi bertemu dengan CEO Airbus Fabrice Bregier dan beberapa pejabat Perancis untuk membicarakan masalah bisnis.
Akhundi adalah tamu undangan dalam acara International Paris Air Show, yang mendapat kehormatan untuk berpidato dalam forum International Diplomatic Academy (ADI) dengan topik pencabutan sanksi ekonomi atas Iran yang diterapkan negara-negara barat karena program nuklir Iran.
Selain dengan Bregier, Akhundi juga bertemu dengan Menteri Perumahan Perancis Sylvia Pinel.
Menurut Press TV pertemuan dengan Airbus ditujukan untuk membahas kemungkinan penjualan pesawat-pesawat Airbus ke Iran serta pembangunan infrastruktur bandara-bandara di Iran.
Pertemuan tersebut menyusul perselisihan tentang pembelian 9 pesawat bekas Airbus oleh Iran yang ditentang AS. Bulan lalu maskapai penerbangan Iran Mahan Air mengumumkan pembelian 8 pesawat bekas Airbus AA340s dan satu Airbus A321 yang akan digunakannya untuk melayani penerbangan internasional. Hal ini ditentang AS dengan keras yang menganggap melanggar sanksi terhadap Iran.
Sanksi ekonomi memukul industri penerbangan Iran karena sebagian besar armada udaranya buatan negara-negara barat. Hingga saat ini Iran mengalami kesulitan untuk mendapatkan suku cadang peralatan pesawat-pesawat itu.
“Setelah pembicaraan di Genewa sejumlah produsen pesawat secara temporer menjalin kerjasama di beberapa aspek penerbangan, namun suku cadang masih menjadi masalah utama,” kata Akhundi.
Tahun lalu saingan Airbus, perusahaan pembuat pesawat AS, Boeing, turut serta dalam acara Iran Air 2014.
Sementara itu Press TV juga melaporkan bahwa sejumlah perusahaan asuransi Eropa kini tengah melirik maskapai-maskapai penerbangan Iran.
Mengutip keterangan Badan Penerbangan Sipil Iran, Press TV melaporkan bahwa sejumlah perusahaan asuransi Eropa berminat untuk menjalin kerjasama dengan maskapai-maskapai penerbangan Iran setelah perundingan nuklir di Genewa hampir selesai.
Menurut laporan itu peruassahaan-perusahaan asuransi itu, yang namanya masih dirahasiakan, berminat untuk mengadakan pembicaraan awal dengan otoritas Iran untuk menentukan syarat-syarat kerjasama dengan maskapai-maskapai penerbangan Iran.
Selama saksi ekonomi dan keuangan terhadap Iran peruahaan-perusahaan asuransi Eropa, juga perusahaan asuransi lain yang tidak menginginkan mengalami masalah dengan pemerintah AS dan negara-negara barat, menarik diri dari kerjasama dengan maskapai-maskapai penerbangan Iran.
AS dan negara-negara Uni Eropa menerapkan saksi terhadap Iran sejak awal tahun 2012, karena tuduhan Iran tengah mengembangkan senjata nuklir. Iran menolak tuduhan itu dan bersumpah bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
(liputanislam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email