Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan meningkatkan dana bantuan pertahanan bagi Israel pada 2017. Hal tersebut disampaikan salah seorang pejabat AS.
Banyak pejabat di AS meyakini, langkah yang diambil Presiden Barack
Obama untuk meningkatkan dana bantuan pertahanan bagi Israel, dinilai
sebagai bentuk rayuan atau diplomasi AS agar Israel tidak menentang kesepakatan program nuklir negara-negara anggota P5+1 dengan Iran.
“Pemerintah AS akan menambahkan dana bantuan pertahanan bagi Israel sebanyak 3,6 miliar dolar setiap tahunnya. Saya pikir kebijakan itu dibuat untuk merayu Israel supaya tidak menentang kesepakatan program nuklir Iran,” ungkap salah seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip The Guardian, Jumat (29/5/2015).
Sementara itu, mendengar kabar tersebut, salah seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Pemerintah Israel memang mengharapkan dana bantuan pertahanan dari AS sekira 3,5 miliar hingga 4 miliar dolar per tahun. Namun, ia juga menyadari maksud dari kebijakan Pemerintah AS itu.
“Kami tahu maksud dari Pemerintah AS. Mereka berusaha untuk menurunkan ketegangan setelah kami menentang kesepakatan program nuklir Iran habis-habisan,” ujar salah seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Kabar mengenai kebijakan ini ternyata juga sudah terdengar Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Merespons laporan tersebut, PM Netanyahu angkat bicara.
“Jika kebijakan AS seperti itu, kami akan menerima dengan tangan terbuka. Namun, keyakinan dan prinsip kami tidak dapat ditukarkan. Kami menilai kesepakatan (program nuklir Iran) itu buruk, dan kami tetap akan melanjutkan sikap itu,” tegas PM Netanyahu.
Sebagaimana diberitakan, Israel memang sangat menentang kesepakatan program nuklir antara negara anggota P5+1 (AS, Prancis, Inggris, Jerman, Rusia, dan China). Menurut PM Netanyahu, kesepakatan program nuklir Iran hanya sebagai kedok untuk menciptakan senjata pemusnah masal yang bisa digunakan untuk menyerang Israel.
(Okezone/ABNS)
“Pemerintah AS akan menambahkan dana bantuan pertahanan bagi Israel sebanyak 3,6 miliar dolar setiap tahunnya. Saya pikir kebijakan itu dibuat untuk merayu Israel supaya tidak menentang kesepakatan program nuklir Iran,” ungkap salah seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip The Guardian, Jumat (29/5/2015).
Sementara itu, mendengar kabar tersebut, salah seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Pemerintah Israel memang mengharapkan dana bantuan pertahanan dari AS sekira 3,5 miliar hingga 4 miliar dolar per tahun. Namun, ia juga menyadari maksud dari kebijakan Pemerintah AS itu.
“Kami tahu maksud dari Pemerintah AS. Mereka berusaha untuk menurunkan ketegangan setelah kami menentang kesepakatan program nuklir Iran habis-habisan,” ujar salah seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Kabar mengenai kebijakan ini ternyata juga sudah terdengar Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Merespons laporan tersebut, PM Netanyahu angkat bicara.
“Jika kebijakan AS seperti itu, kami akan menerima dengan tangan terbuka. Namun, keyakinan dan prinsip kami tidak dapat ditukarkan. Kami menilai kesepakatan (program nuklir Iran) itu buruk, dan kami tetap akan melanjutkan sikap itu,” tegas PM Netanyahu.
Sebagaimana diberitakan, Israel memang sangat menentang kesepakatan program nuklir antara negara anggota P5+1 (AS, Prancis, Inggris, Jerman, Rusia, dan China). Menurut PM Netanyahu, kesepakatan program nuklir Iran hanya sebagai kedok untuk menciptakan senjata pemusnah masal yang bisa digunakan untuk menyerang Israel.
(Okezone/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email