Penulis: Hujjatul Islam Dr. Jawad Ja’fari
Salah satu isu penting seputar Imam Mahdi adalah umur beliau. Setelah berusia ribuan tahun, apakah beliau masih tampil muda dan tidak mengalami perubahan dari sisi jasmaiah?
Masalah ini memang pernah ditekankan dalam banyak hadis. Dalam kitab Kamāl al-Dīn, seorang sahabat pernah bertanya kepada Imam Ali bin Musa Ridha as, “Bisakah Anda sebutkan salah satu tanda Imam Zaman?” Imam Ridha as menjawab, “Salah satu tanda imam yang akan bangkit tersebut adalah ia memiliki wajah muda sekalipun sudah berusia tua. Jika seseorang melihatnya, maka ia tampak berusia empat puluh tahun atau lebih sedikit. Dengan masa berlalu, wajahnya tidak pernah berubah.”
Dengan demikian, sekalipun telah bertahun-tahun berlalu dari usia Imam Zaman as, wajah beliau masih tetap tampak muda.
Ada perumpamaan jitu untuk masalah ini. Kita memiliki bulu alis mata. Sekalipun kita sudah berusia bangka, bulu alis ini masih tetap seperti sedia kala dan kita tidak pernah memotongnya.
Kita juga bisa menemukan masalah serupa dalam kisah-kisah Qurani. Dalam surah al-Baqarah ayat 259, ketika Nabi ‘Uzair melewati sebuah desa, ia melihat desa tersebut hancur berantakan. Ia bertanya, “Bagaimana mungkin semua yang telah musnah ini bisa hidup kembali?” Lalu Allah mematikan Nabi ‘Uzair selama seratus tahun. Setelah itu Dia menghidupkannya kembali seraya berfirman, “Lihatlah makananmu tidak berubah sedikit pun. Lihatlah tungganganmu yang sudah luluh lantak menjadi tulang belulang yang berserakan.”
Allah mampu menjaga makanan Nabi ‘Uzair supaya tidak berubah selama seratus tahun. Dia juga mampu memelihara seseorang selama bertahun-tahun dengan wajah dan penampilan jasmaniah yang tidak berubah.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email