Pesan Rahbar

Home » » Di Camp David, Barack Obama Menghibur Dua Pangeran Badui Najd

Di Camp David, Barack Obama Menghibur Dua Pangeran Badui Najd

Written By Unknown on Tuesday 30 June 2015 | 04:35:00


Di balik fakta semua ini adalah dukungan penuh Amerika terhadap semua kegiatan gerombolan Takfiri. Sampai sejauh ini, AS tetap menggerendel mulut mengenai peran rezim Saudi dalam Serangan 11 September 2001 yang menghancurkan New York City dan Washington, D.C.

Para penguasa badui Arab pimpinan Bani Saud, hari-hari ini seperti gerombolan tikus yang ketakutan mencari tempat perlindungan. Mereka datang ke Washington berharap Gedung Putih memberikan garansi dan jaminan bahwa kekuasaan tidak sah mereka tetap aman. Namun, nampaknya Obama menyuguhkan game baru kepada mereka sebagai penghibur rasa khawatir dan takut.

Pada malam penyambutan dalang pembunuh rakyat Yaman di Gedung Putih, persis seperti yang diterbitkan oleh Asharq al-Awsat pada Rabu, 13 Mei 2015, Obama mengatakan, "Iran sponsor terorisme".

"Iran jelas terlibat dalam berbagai perilaku berbahaya dan mengganggu stabilitas di negara berbeda di seluruh wilayah. Iran adalah negara sponsor terorisme," kata Obama seperti dikutip oleh koran corong Badui Najd, Asharq al-Awsat.

Apa tepatnya kesalahan Iran?

"Iran membantu rezim Assad di Suriah. Mendukung Hizbullah di Libanon dan Hamas di Jalur Gaza," terang Obama.

Kemudian Obama terpaksa menghibur pangeran Badui Najd dan berkata: "Ini [Iran] membantu Houthi di Yaman. Jadi negara di kawasan itu benar-benar sangat prihatin mengenai kegiatan Iran", jelasnya.

Tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut Obama mengenai al-Qaeda yang berasal dari jantung kerajaan padang pasir Badui Najd, apalagi ideologi horor yang dipromosikan oleh madrasah Wahabiyah.

Obama juga dengan mudah memoles fakta, seolah gerombolan Takfiri yang mengamuk di Suriah, Irak dan berbagai negara bukan tercipta dari jantung kerajaan Badui Najd yang dipromosikan oleh preman-preman berjubah Islam.

Di balik fakta semua ini adalah dukungan penuh Amerika terhadap semua kegiatan gerombolan Takfiri. Sampai sejauh ini, AS tetap menggerendel mulut mengenai peran rezim Saudi dalam Serangan 11 September 2001 yang menghancurkan New York City dan Washington, D.C.

Demikian pula, secara luas diketahui elemen-elemen Takfiri mendapatkan dukungan penuh dari Zionis Israel di samping Badui Najd, Turki dan sejumlah rezim sekutu Amerika di wilayah.

Obama terus mengobral dusta tentang dukungan Iran terhadap Houthi,-Iran mengaku hanya memberikan dukungan moral dan politik,- dan benar-benar mengabaikan fakta mengenai serangan Badui Najd di Yaman yang menewaskan lebih dari 1400 orang (menurut laporan PBB). Angka lain menurut laporan beberapa lembaga riset menunjukkan hampir 3.000 warga sipil tewas sejak serangan 26 Maret lalu, dan hancurnya hampir seluruh infrastruktur Yaman.

Dua pemuda Badui Najd miskin prestasi-, Putra Mahkota dan Menteri Dalam Negeri Mohammed bin Nayef dan Wakil Putra Mahkota sekaligus Menteri Pertahanan Mohammed bin Salman- sowan menemui Obama di Gedung Putih sebagai utusan raja Salman.


Dalam foto-foto yang dirilis oleh Gedung Putih, Mohammed bin Salman berada di samping Obama dengan wajah penuh sukacita saat disambut disebuah kantor kepresidenan yang disebut-sebut paling kuat dimuka bumi.

Dalam pertemuan yang katanya penuh umbar senyum itu, dua utusan Raja Salman sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun mengenai hak-hak rakyat Palestina atau sebagai wakil Hamas.

Itu karena sejak awal, Bani Saud menyatakan Hamas sebagai organisasi teroris yang layak dibasmi, sebuah hukum yang hanya menyenangkan hati dan jiwa para pemimpin Zionis yang sekarang terang-terangan bersekutu dengan Bani Saud.

Sementara raja Salman yang diliputi kekhawatiran berada di kerajaan jauh dari pertemuan Camp David yang oleh media setempat diberitakan seolah-olah sebagai bentuk penghinaan kepada Obama atas kesepakatan program nuklir Iran.

Ditempat lain, penguasa kerajaan kecil Bahrain, Shaikh Hamad bin Isa al-Khalifa dilaporkan sibuk menonton pertunjukan kuda! Sebuah alasan yang diajukan mengapa dia menolak datang bertemu Obama, menurut Washington Times (14 Mei 2015).

Pesona Obama untuk menenangkan dan menaruh kepercayaan kepada Badui Najd dengan menuduh Iran mendukung terorisme jelas berlebihan dan tanpa fakta. Sementara dua pemuda yang duduk disampignya sambil mengobral senyum adalah pencipta dan sponsor utama gerombolan teroris Takfiri di seluruh dunia.

Ketakutan Badui Najd nampak sangat jelas, karena pada saat yang sama Iran semakin kuat dan terus menggetarkan hati penguasa Bani Saud, ditambah kesadaran yang tumbuh berkembang ditengah masyarakat di wilayah tersebut.

Jelas, pernyataan Obama tidak lebih dari sekedar hiburan dan lelucon untuk mengobati kekhawatiran akut Bani Saud. Tidak lebih.

(Islam-Times/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: