Kelompok pemikir Amerika percaya bahwa Obama harus menunjukkan keinginanannya atas perubahan keseimbangan kekuatan di Timur Tengah terhadap Iran dan hanya satu langkah, melibihi langkah-langkah lainnya, niscaya menegaskan, kami mustahil mundur dihadapan perkembangan kekuatan Iran di Timur Tengah.
Kelompok pemikir Washington dalam sebuah laporan yang ditulis oleh Dennis Ross, mantan penasihat khusus Obama dalam urusan Timur Tengah dan anggota senior kelompok Amerika ini menuliskan bahwa Obama harus memberikan jaminan kepada pemimpin negara-negara Arab tentang kemungkinan kesepakatan program nuklir Iran bahwa hal itu tidak akan menyebabkan kami meninggalkan hubungan-hubungan dengan negara-negara ini atau mengizinkan kepada Iran untuk mempertunjukkan kekuatannya di wilayah dengan mengacu kepada pencabutan embargo-embargonya, dan atau tanpa respon dari pihak Amerika terhadap ancaman kepada negara-negara ini. Hal ini merupakan tawar menawar yang sangat sulit.
Ross menulis, "Berbeda dengan Israel yang fokusnya kepada isu nuklir Iran dan setiap bentuk kesepakatan dengan Iran akan memberikan kemungkinan kepada negara ini untuk menjadi negara nuklir, dipandang suatu bahaya strategis yang serius dan negara-negara Arab Teluk Persia sangat khawatir campur tangan Iran di Bahrain, Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman. Menurut mereka, jika Iran tidak tertekan secara ekonomi, milisi-milisi Syiah yang seakidah bisa lebih aktif di negara-negara ini dan keseimbangan kekuasaan menjadi berubah sealur dengan kepentingan mereka. Perhatikanlah suatu perspektif dari salah seorang pemimpin republik di wilayah Arab ini, Iran saat ini merupakan faktor yang paling berpengaruh di empat ibukota negara Arab, seperti Baghdad, Damaskus, Beirut, dan Shana’a. Hal ini tidak menghalangi Iran untuk memaksakan kekuatan yang baru-baru ini dicapai.
Pada hakikatnya, meskipun Daesy adalah prioritas pertama kami, tapi Iran adalah prioritas Arab Saudi. Para pemimpin Arab mengharapkan komitmen nyata dari Obama untuk merencanakan suatu program dengan tujuan menghilangkan kekhawatiran mereka. Pada hakikatnya mereka mengharapkan dari Amerika pembuatan fasilitas militer baru di negara mereka. Tapi ini bukan tuntutan utama mereka. Mereka berusaha untuk mendapatkan komitmen yang jelas dan tegas dari pihak Amerika demi keamanan negara mereka. Sementara mereka mungkin tidak bersikeras terhadap komitmen formal dalam hal kesepakatan, namun mereka tidak puas dengan suatu jaminan yang tidak jelas sehubungan dengan itu, karena Iran dan sekutunya dapat menginvasi mereka dan definisi mereka terhadap ancaman-ancaman Iran dan sekutunya mungkin termasuk upaya-upaya untuk menciptakan instabilitas di dalam negara-negara.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email