Dalam ajaran Islam, kita memiliki sebuah ajaran yang bernama kesabaran. Kesabaran juga ada tiga macam: kesabaran atas musibah, kesabaran atas ketaatan, dan kesabaran atas maksiat.
Salah satu manifestasi kesabaran adalah ibadah puasa. Puasa adalah salah satu tanda ketaatan kepada Allah yang disertai dengan kesulitan menahan rasa lapar dan haus. Dengan kata lain, segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Lebih dari itu semua, puasa mengandung unsur mujāhadah dan pertapaan khusus yang dilaksanakan hanya dengan niat melaksanakan perintah Ilahi.
Di samping unsur pertapaan yang dikandung oleh puasa, falsafah puasa adalah menggapai ketakwaan Ilahi sebagaimana ditekankan oleh ayat puasa dalam al-Quran.
Dengan demikian, dari sisi kualitas dan kuantitas, tingkatan, dan tujuan utama, ibadah puasa sangat berbeda dengan pertapaan yang biasa diwejangkan oleh irfan-irfan modern yang baru bermunculan dan tidak mengindahkan ajaran syariat.
Dalam irfan-irfan modern nonsyar’i, tujuan utama bertapa adalah menggapai kekuatan internal dan energi supranatural. Sedangkan tujuan utama puasa syar’i adalah menggapai keridaan Ilahi dan energi spiritual untuk mendidik jiwa guna menghindari setiap kesalahan dan dosa. Sekalipun demikian, kita juga bisa mencapai tujuan-tujuan material dari puasa ini.
Kita tidak berpuasa hanya dengan tujuan supaya tubuh kita langsing. Tetapi, kelangsingan tubuh ini bisa terwujud di samping tujuan keridaan Ilahi yang kita tanamkan dalam puasa.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email