Pesan Rahbar

Home » » John Kerry: Sanksi Iran tidak akan ditahan lama

John Kerry: Sanksi Iran tidak akan ditahan lama

Written By Unknown on Wednesday, 22 July 2015 | 06:20:00

Menteri Luar Negeri AS John Kerry berbicara saat konferensi pers di Wina, Austria pada tanggal 14 Juli 2015. (Foto: AFP)

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan jika Kongres yang didominasi Partai Republik tidak menyetujui perjanjian nuklir Iran, sanksi terhadap Republik Islam tidak akan dimiliki lagi.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Minggu (19/7/15), Kerry mengatakan bahwa kemungkinan tidak dicapainya kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 pekan lalu telah mengkhwatirkan banyak negara di seluruh dunia, menurut surat kabar The Hill.

Dia menambahkan bahwa kegagalan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran secara damai dapat menyebabkan situasi berbahaya di kawasan Timur Tengah.

“Faktanya ketakutan nyata di kawasan jika kami tidak mencapai kesepakatan,” kata Kerry. “Jika Kongres tidak meloloskan ini, kami tidak memiliki sanksi [nuklir terhadap Iran],” ia memperingatkan.

“Mereka akan bebas bergerak untuk memulai dan melakukan hal-hal yang sangat dicegah dalam kesepakatan” kata Kerry menerangkan kesepakatan Rencana Aksi Menyerluruh Bersama (JCPOA) antara Iran dan P5 + 1 kelompok negara – AS, Inggris, Prancis, Rusia, Cina, dan Jerman – di Wina pada tanggal 14 Juli.

Menurut kesepakatan JCPOA, Iran akan diakui oleh PBB sebagai kekuatan nuklir dan akan melanjutkan program pengayaan uranium, tetapi beberapa program nuklir Iran akan dibatasi dengan imbalan penghapusan sanksi terhadap Republik Islam.

Pemerintahan Obama telah mengajukan dokumen JCPOA kepada Kongres. Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (19/7/15) bahwa anggota Kongres telah menerima dokumen termasuk lampiran dan bahan-bahan terkait lainnya.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest berbicara selama di Brady Press Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC, 9 Juli 2015. (Foto: AFP)

Pada hari Jumat, Gedung Putih mengatakan, jika Kongres berjalan dengan pemungutan suara Iran, dan anggota parlemen menolak hasil kesepakatan perundingan nuklir, maka itu akan “menghancurkan” kedudukan Amerika Serikat di mata dunia.

Kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest sanksi internasional yang dikenakan terhadap Iran akan “dihapus ” jika anggota Kongres menyepakati kesepakatan nuklir, menghapus setiap kemajuan kelompok P5 + 1 yang telah menegakkan pembatasan kegiatan nuklir Iran.

“Iran masih akan mendapatkan keuntungan finansial setelah bebas sanksi,” tambahnya. “Iran akan mendapatkan semua manfaat dari kesepakatan ini tanpa harus menyerah apa pun.”

Gedung Putih telah meluncurkan promosi dagang ke Kongres yang dikusai Partai Republik, yang tetap skeptis terhadap kesepakatan nuklir dengan Iran, dan memiliki 60 hari untuk memilih baik menyetujui atau menolak itu.

Presiden AS Barack Obama (Kanan) dan Wakil Presiden Joe Biden berjalan kaki dari ruang hijau untuk berbicara tentang perjanjian nuklir dengan Iran di Gedung Putih pada 14 Juli 2015. (Foto: AFP)

Umumnya anggota Partai Republik menentang perjanjian nuklir dengan Iran, tapi mereka membutuhkan suara dua pertiga di kedua kamar Kongres untuk mengesampingkan kemungkinan hak veto presiden, dan untuk mencapai suara Partai Republik perlu dukungan Demokrat.

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah memberlakukan sanksi ilegal terhadap Iran dengan tuduhan yang tidak berdasar seperti Tehran sedang mengejar tujuan program nuklir non-sipil.

Iran menolak tuduhan tersebut, dengan alasan sebagai penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), ia memiliki hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Selain itu, IAEA telah melakukan berbagai inspeksi ke fasilitas nuklir Iran tapi tidak pernah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Iran memproduksi senjata nuklir.
(MahdiNews)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: