Ribuan umat Islam Sunni dan Syiah di Kuwait menyelenggarakan shalat Jumat bersama. Demikian dilaporkan berbagai media Timur Tengah termasuk Alarabiya, Alghad, Youm7 dan IRNA.
Shalat Jumat yang menjadi simbol persatuan dua kelompok besar umat Islam Sunni dan Syiah ini berlangsung di Masjid Agung al-Kabir di Kuwait City dan diikuti oleh Emir Kuwait Sheik Sabah al-Ahmad al-jabir al-Sabah, para pejabat senior Kuwait lainnya, dan ribuan umat Islam Sunni dan Syiah, Jumat kemarin (3/7).
Shalat Jumat bersama Sunni-Syiah diselenggarakan menyusul peristiwa serangan teror bom yang terjadi di sebuah masjid Imam Jakfar al-Shadiq ra milik umat muslim Syiah di Kuwait yang menewaskan 28 jamaah dan melukai puluhan lainnya, Jumat pekan lalu. Kelompok teroris takfiri ISIS menyatakan bertanggungjawab atas serangan ini.
Dr. Walid al-Ali selaku khatib dan imam shalat Jumat dalam khutbahnya menegaskan keharusan umat Islam “bersikap moderat yang mempertemukan antara kemudahan (samahah) syariat dan kemurnian (hanifiyyah) akidah serta menjauhi sikap berlebihan (ghuluw) dalam agama, menghindari aksi penistaan darah orang-orang beriman dan konsisten yang dilindungi.”
Dia menyatakan umat Islam harus menjauhi radikalisme yang menurutnya telah menjadi biang serangan teroris ISIS terhadap masjid warga muslim Syiah Kuwait.
Dia mengingatkan bahwa kerukunan dan solidaritas warga Kuwait merupakan salah satu anugerah nikmat terbesar Allah.
“Dengan kehendak al-Maula Ta’ala, persatuan nasional kita tidak menerima perpecahan, dan jalinan sosial kita menolak keterbelahan, berkat anugerah Allah,” pujinya, seperti dikutip Youm7.
Dia juga mengutipkan kalimat-kalimat Imam Jakfar al-Shadiq ra mengenai keharusan menjaga persatuan umat Islam.
“Nikmat keamanan adalah sesuatu yang sangat berharga dan penting serta disinggung dalam doa-doa Imam al-Shadiq ra. Hari ini rakyat
Kuwait dengan kesolidan dan persatuannya mengedepankan persahabatan dan persaudaraan serta memperlihatkan solidaritas dan resistensinya di depan segala bentuk fitnah dan pengacauan keamanan,” pesannya, seperti dilansir IRNA.
Menurut Alghad, umat Islam Syiah menempati sepertiga populasi Kuwait yang berjumlah 1,3 juta jiwa.
Shalat Jumat yang mengesankan ini berlangsung dengan sistem pengamanan ekstra ketat. Beberapa kendaraan lapis baja, pasukan khusus dan aparat kepolisian dikerahkan di sekitar Masjid al-Kabir.
Terkait kasus peledakan masjid Syiah Kuwait, Al-Ghad melaporkan bahwa aparat keamanan negara ini telah menangkap sejumlah besar tersangka yang lima di antaranya sudah dilimpahkan perkaranya kepada kejaksaan.
Kamis malam lalu (2/7) Kuwait juga menjadi tuan rumah sidang luar biasa para menteri dalam negeri Dewan Kerjasama Teluk (PGC). Dalam sidang ini para peserta menegaskan keharusan memerangi terorisme dan menekankan keharusan menjaga keamanan dan stabilitas Kuwait.
(IRNA/Liputan-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email