Tentara tentara Mesir telah menewaskan sedikitnya 39 diduga militan dalam dua serangan terpisah di dua distrik di Semenanjung Sinai yang bergejolak, kata seorang juru bicara militer.
Operasi dilakukan pada hari Sabtu (18/7/15), juru bicara militer Brigjen Mohamed Samir mengatakan, bahwa serangan pertama pasukan Mesir menyerbu ke selatan Sheikh Zuwaid sekitar Lafetat, dan ke selatan Rafah sekitar Masaid di dekat perbatasan dengan Gaza, menewaskan 14 diduga militan.
Dalam insiden kedua, 25 gerilyawan lainnya tewas di desa Om Shaihan di distrik Timur al-Batour Sinai tengah, berita lokal online Ahram melaporkan.
Samir merilis dua video yang menunjukkan dua “kendaraan bermuatan bom” diledakkan oleh militer Mesir.
Menurut laporan itu, juru bicara militer juga mengumumkan penahanan empat diduga militan, yang bertanggung jawab memasang alat peledak improvisasi (IED) di daerah Sinai utara.
Sementara itu, laporan terbaru dari daerah tersebut mengatakan militan Mesir di Sinai menyerang dua pos pemeriksaan militer menewaskan sedikitnya lima tentara keamanan pemerintah.
Namun, General Samir menyebutkan tiga korban tentara tewas, empat lainnya terluka.
Menurut kantor berita Mesir MENA, serangan militan di dekat kota Sheikh Zuweid memicu bentrokan antara jaringan militan ISIS dan pasukan tentara.
Sebuah laporan juga yang mengutip sumber militer mengatakan bahwa dua pos pemeriksaan itu diserang granat roket.
Serangan pasukan militer terhadap militan Takfiri di Mesir baru-baru ini meningkat, menyusul serangan yang menewasakan sedikitnya 21 tentara di Sheikh Zuweid dan Rafah dalam dua serangan tanggal 1 dan 2 Juli oleh sekelompok jaringan ISIS (sebelumnya disebut sebagai Ansar al-Beit Maqdis) yang berbasisi di Sinai.
Tentara Mesir mengumumkan pekan lalu bahwa mereka menewaskan 241 “teroris,” menghancurkan 26 kendaraan dan menjinakkan 16 alat peledak di Sinai Utara selama lima hari.
Tentara Mesir telah mengerahkan pasukan dan dan senjata beratnya ke semenanjung Sinai, sejak mantan panglima militer dan Presiden saat ini, Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan presiden Mesir terpilih secara demokratis yang pertama Mohammed Morsi dalam kudeta militer pada 2013.
Kelompok teroris lokal di provinsi Sinai, yang telah berjanji setia kepada kelompok teror Takfiri ISIS pada bulan November 2014, melakukan serangan yang menewaskan puluhan polisi, tentara dan pejabat peradilan Mesir serta warga sipil selama sebulan terakhir.
(Mahdi News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email