Dalam aksi teror yang terus dilakukan oleh kelompok takfiri ISIS, kali ini mereka menggorok kepala seorang arkeolog terkenal Suriah di kota Palmira. Alasannya hanya karena ia berkecimpung dengan patung-patung yang dianggap mereka sebagai berhala dan juga karena pernah berkunjung ke Iran.
Sebagaimana yang diberitakan oleh warta berita Press TV, Khalid Al As’ad, seorang arkeolog terkenal di Suriah yang sering kali bekerja sama dalam berbagai tugas arkeologis dengan arkeolog Amerika, Perancis dan Jerman, telah terbunuh di tangan ISIS secara tragis dan mengenaskan.
Kepala Khalid Al As’ad terpisah dari badannya akibat digorok oleh para teroris ISIS di kota Palmira. Setelah memotong lehernya, teroris ISIS menggantungkan jasad arkeolog itu di tiang listrik jalanan kota sehingga bisa dilihat banyak orang dan siapapun yang melihatnya merasa ngeri ketakutan.
Khalid Al As’ad seorang pria berusia 82 tahun. Ia telah menghabiskan 50 tahun dari umurnya untuk meneliti peninggalan-peninggalan bersejarah yang berumur kurang lebih 2000 tahun di Palmira. Peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut juga terdaftar di UNESCO.
Dalam tulisan yang juga diantungkan oleh kelompok Takfiri ISIS di jasadnya, mereka menyebutkan beberapa alasan kenapa ia dibunuh, termasuk karena As’ad berkecimpung dengan berhala-berhala dan pernah berkunjung ke Iran. Karena kekolotan pemikiran orang-orang Takfiri, mereka menganggap pekerjaan As'ad sebagai kesyirikan.
Teroris ISIS telah mengambil alih kota Palmira sejak beberapa bulan yang lalu dan hingga saat ini masih bergentayangan di berbagai kota Suriah. Tentara-tentara Suriah sedang bertempur untuk membersihkan negaranya dari manusia-manusia keji tersebut.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email