Pesan Rahbar

Home » » Jesse Jackson: Amerika Telah Menjadi ‘Terlalu Keras’

Jesse Jackson: Amerika Telah Menjadi ‘Terlalu Keras’

Written By Unknown on Tuesday 25 August 2015 | 15:48:00

Pendeta Jesse Jackson berbicara dengan media di parelemen South Carolina di Columbia, 8 Juli 2015. (Foto: AFP)

Pendeta Jesse Jackson, seorang aktivis hak-hak sipil terkemuka di AS, mengatakan bahwa Amerika telah menjadi “terlalu keras” dan jumlah senjata di tangan mereka menunjukkan bahwa negara ini “bermain dengan kekacauan.”

Berbicara di Festival Buku Internasional Edinburgh selama akhir pekan, Jackson menjelaskan ketegangan rasial yang meningkat di Amerika Serikat selama tahun lalu saja, di mana kekerasan polisi terhadap ras Afro-Amerika melonjak dan serangan bersenjata terhadap ras minoritas ini telah meningkat.

“Kami diperlakukan sangat keras. Kami membuat banyak senjata dan kami menembakan mereka. Orang Amerika memiliki rata-rata sekitar tiga senjata per orang,” kata aktivis hak-hak sipil itu.
Di bawah Presiden Barack Obama, produksi senjata di Amerika Serikat menigkat 140 persen, mencapai 10,8 juta senjata api pada 2013 menurut statistik yang tersedia.

Sekitar 4,5 juta senjata api terjual setiap tahun yang mendatangkan keuntungan 2- 3 milyar dolar untuk produsen senjata.

Laporan dalam Arsip Kekerasan Senjata memperlihatkan bahwa lebih dari 8.300 orang tewas dan 17.000 lainnya terluka dalam berbagai penembakan di AS sejak awal tahun 2015.

“Ini merupakan fundamental yang salah dan berbahaya memiliki akses yang mudah ke kepemilikan senjata … kita bermain dengan kekacauan,” tambah Jackson.

“Kita membuat sebagian bom dan kita menjatuhkannya,” Jackson menegaskan. “Ketika Dr (Martin Luther) King mengatakan kita adalah negara yang paling keras di bumi, ia benar-benar diserang, tapi dia benar.”

Pendeta itu kemudian mengomentari penembakan Charleston, di Carolina Selatan, di mana supremasi kulit putih telah menembak sembilan Afro-Amerika di sebuah gereja pada bulan Juli.
“Yang mencolok bagi saya adalah bahwa setiap kejadian terakhir lebih buruk daripada sebelumnya,” kata aktivis anti-Senjata.

“Anda menggabungkan senjata dengan kebencian dan ketakutan, itu kombinasi beracun.”
Dia mengecam pengibaran bendera Konfederasi di AS, mengatakan “Dapatkah Anda bayangkan sebuah negara di Jerman memiliki hak untuk terbang dengan bendera Nazi? Ini absurd tidak masuk akal.”

Pendeta Jackson kemudian dianugerahi gelar kehormatan oleh Universitas Edinburgh. Dia menerima gelar Honoris Causa untuk Doctor advokasi untuk hak-hak sipil di Amerika Serikat. []

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: