Pesan Rahbar

Home » » Mantan Intelejen AS: Munculnya ISIS di Suriah Keputusan yang disegaja

Mantan Intelejen AS: Munculnya ISIS di Suriah Keputusan yang disegaja

Written By Unknown on Sunday, 9 August 2015 | 07:47:00

Mantan Kepala DIA Michael Flynn berbicara dengan TV Al Jazeera.

Mantan direktur Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mengatakan bahwa munculnya kelompok teroris ISIS di Suriah adalah “keputusan yang disengaja” yang dibuat oleh Washington.

Sebuah studi internal DIA yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa Washington mengatahui kebijakan “Barat, negara-negara Teluk (Persia) dan Turki” di Suriah dalam membentuk kelompok Takfiri seperti ISIS.

Michael Flynn, mantan kepala DIA, menjelesakan penelitian pentingnya itu dan mengkonfirmasi temuan tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan TV Al Jazeera ia mengatakan telah mempelajari memo DIA pada tahun 2012 yang memprediksi dukungan Barat terhadap ISIS di Suriah, menambahkan intelijen itu sangat jelas.

Ketika pewawancara bertanya apakah pemerintah menutup mata terhadap analisisnya, Flynn mengatakan, “Saya tidak tahu apakah mereka menutup mata, saya pikir itu keputusan. Saya pikir itu adalah keputusan yang disengaja. ”

Ketika ditanya apakah itu adalah keputusan yang disengaja untuk mendukung pemberontakan, ia menjawab, “Itu adalah keputusan yang disengaja untuk melakukan apa yang mereka lakukan.”.

Dia juga mengatakan bahkan ia telah menentang dukungan untuk gerilyawan asing di Suriah, mencatat bahwa alasan di balik munculnya teroris ISIS yang disponsori AS dan sekutunya di Suriah untuk menekan Damaskus.

Para pengamat mengatakan bahwa AS dan sekutunya membantu menciptakan dan melatih organisasi teroris dalam upayanya untuk melemahkan negara-negara Muslim.

Para militan ISIS telah merebut sejumlah besar kawasan di Suriah dan Irak. Mereka telah melakukan kejahatan keji terhadap semua lapisan masyarakat di kedua negara tetangga negara-negara Arab tersebut.

Di tempat lain dalam sambutannya, Flynn mengakui bahwa Washington sangat menyadari kekacauan Irak akan dihadapainya setelah penarikan militernya pada tahun 2011.

Pesawat-pesawat tempur AS telah melakukan serangan udara terhadap ISIS di Irak sejak awal Agustus 2014. Beberapa negara Barat juga turut melakukan serangan di Irak.

Sejak akhir September 2014, AS dan beberapa sekutu Arabnya telah melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah tanpa mandat PBB atau otorisasi dari Damaskus.

(Al-Jazeera/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: