Masjid adalah jati diri masyarakat Islam yang merupakan jembatan penghubung antara dunia dan agama serta ibadah dan politik.
Bagaimana al-Quran memandang rumah suci Ilahi ini?
Dalam sebuah ayat Qurani, Allah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, ‘Tuhan kami hanyalah Allah.’ Dan sekiranya Allah tidak menolak [keganasan] sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya senantiasa disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong [agama]-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,” (QS. Al-Hajj 22:40).
Poin-poin tafsir ayat tersebut di atas bisa kita simpulkan berikut ini:
a. Untuk menjaga pusat-pusat agama, kadang-kadang kita juga harus menghaturkan darah.
b. Suatu hal yang penting adalah membela masjid, baik dengan perang, pena, maupun program-program lain.
c. Program musuh Islam yang paling penting adalah memusnahkan pusat-pusat agama yang bisa membangunkan masyarakat.
d. Nama tempat ibadah tidak penting. Orang-orang kafir senantiasa menentang Allah dan jalan-Nya di manapun mereka berada.
e. Mengingat Allah adalah tujuan utama setiap amal di pusat-pusat agama.
f. Masjid-masjid yang menghidupkan nama Allah dipuji oleh al-Quran.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email