Sebagaimana yang diberitakan oleh Sputniknews, Washington mengaku bahwa program pelatihan militer tersebut ditujukan untuk melatih tentara-tentara sipil memerangi teroris Isis di negeri Syam. Namun menurut para pakar dan pengamat politik Amerika sendiri, ada tujuan lain di balik pelatihan-pelatihan tersebut.
Jendral Pat Rider salah seorang petinggi militer Amerika saat diwawancarai oleh wartawan Hill mengatakan, “Hingga saat ini kami telah memberikan pelatihan militer kepada dua kelompok tentara sipil dan kami masih menunggu para sukarelawan dan oposisi baru untuk bergabung.”
Berdasarkan yang pernah diberitakan sebelumnya, sebagian besar anggota tentara sipil pertama yang dilatih oleh Amerika telah ditawan atau juga dibunuh oleh Jabhah Al-Nusra, kelompok teroris yang berhubungan dengan Al-Qaeda. Diperkirakan sebagian lainnya menghilang begitu saja.
Kali ini Pentagon menggelar pelatihan militer untuk para pemberontak Suriah yang berjumlah lima ribu personil.
Menurut mereka pelatihan-pelatihan tersebut ditujukan untuk perlawanan terhadap teroris ISIS. Padahal menurut juru bicara Gedung Putih Amerika, usaha yang dilakukan oleh Pentagon dan sekian banyak uang yang dikeluarkan untuk memberikan pelatihan militer serta memasok senjata untuk mereka sia-sia belaka. Karena hingga saat ini tidak ada langkah nyata dari tentara-tentara sipil pemberontak itu yang telah dirasakan sebagai hasilnya dalam mengusir teroris-teroris ISIS.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email