Pasangan tunanetra mulai melakukan penulisan khat Braille di kota Surabaya, markas propinsi Jawa Timur-Indonesia.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian al-Mesryoon, pasangan (suami istri) tunanetra Indonesia ini dalam rangka membantu teman tunanetranya dalam pembacaan Al-Quran dan penghidupan sehari-hari, mereka melakukan penulisan Al-Quran dengan khat Braille.
Suharto dan Anik Indrawati, pasangan tunanetra Indonesia yang sudah buta sejak lahir, namun dengan menggunakan pena (sarana khusus menulis dengan khat Braille guna membantu para tunanetara dalam tilawah Al-Quran, mereka menulis kalam wahyu Ilahi.
Pasangan tunanetra ini dengan mengisyaratkan beaya penulisan setiap juz Al-Quran kurang lebih sekitar 6 Dolar ini menjelaskan, setiap pekan saya menulis dua juz Al-Quran.
Anik Indrawati, dengan mengungkapkan kegembiraannya atas pekerjaan penulisan Al-Quran mengatakan, setelah kami belajar Al-Quran dengan suamiku, maka kami terinspirasi untuk menulis beberapa naskah Al-Quran dengan khat Braille guna membantu para tunanetra dalam membaca Al-Quran dan mata pencaharian.
“Dengan pena (sarana khusus menulis khat Braille) saya melakukan penulisan ayat-ayat Al-Quran dan suamiku mengemban revisi dan pengkoreksian, namun sampai sekarang ini belum ada kesalahan dalam penulisanku,” tambah penulis tunanetra ini.
Dia dengan menegaskan bawah tilawah Al-Quran untuk para tunanetra adalah bukan hal yang sederhana dan mudah manambahkan, pekerjaan ini membutuhkan fokus tinggi, namun upaya dan hasrat manusia akan memudahkan setiap pekerjaan.
Pasangan ini yang mempelajari Al-Quran di himpunan pendidikan Islam tunanetra di kota Surabaya, markas propinsi Jawa Timur, Indonesia mengatakan, setelah kami berhasrat menulis ayat-ayat Al-Quran untuk para tunanetra, himpunan ini menghadiahkan sebuah pena untuk dirinya.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email