Pesan Rahbar

Home » » Perang Terhadap Zionis, dan Takfiri Jalan Terus

Perang Terhadap Zionis, dan Takfiri Jalan Terus

Written By Unknown on Saturday 15 August 2015 | 23:12:00

Wakil Sekjen Hizbullah Sheikh Qassem Naeem menyampaikan khotbah selama Shalat Jumat di Teheran, 14 Agustus 2015.
menyampaikan pidato selama Shalat Jumat di Teheran, 14 Agustus 2015.

Salah seorang pemimpin gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah mengatakan perjuangan melawan Takfiri dan Zionis akan terus dilakukan sampai mereka menderita kekalahan.

“Perang melawan Takfiri dan Zionis akan terus sampai mereka akhirnya kalah,” kata Sheikh Qassem Naeem, wakil sekretaris jenderal Hizbullah, mengatakan selama khotbah Jumat (15/8/15) di Teheran.
Ulama senior itu menyoroti peran Hizbullah dalam menangkal ancaman Tel Aviv, mengatakan, “Israel akan menduduku Lebanon jika gerakan [Hizbullah] tidak ada di sana.”

Dia mengatakan Hizbullah membela Lebanon dan Suriah untuk membela Islam.

Di tempat lain dalam sambutannya, ulama itu menggambarkan Iran sebagai negara kuat baik di regional maupun global, dan juga memuji ketekunan Iran dalam mengejar hak-hak nuklirnya.

“Iran berhasil menjadi kekuatan [regional dan internasional] melalui kesabaran, ketekunan dan ketahanan, dan mampu mengamankan dengan tepat masalah nuklir,” katanya.

Perwakilan dan ahli nuklir Iran dan kelompok negara P5 + 1 – Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan China plus Jerman – berhasil menyelesaikan kesepakatan Rencana Aksi Bersama Menyeluruh (JCPOA) di ibukota Austria, Wina, pada 14 Juli .

Di bawah JCPOA kegiatan nuklir Iran dibatasi dengan imbalan, antara lain, penghapusan semua sanksi ekonomi dan keuangan, terhadap Republik Islam.

Wakil kepala Hizbullah selanjutnya menjelaskan Iran sebagai negara berpengaruh di Timur Tengah yang, bersama dengan beberapa negara lain, membela entitas di wilayah tersebut.

Dia kemudian menyinggung perkembangan di Irak, Bahrain dan Yaman, dan mengatakan pembunuhan rakyat di Bahrain dan Yaman menunjukkan musuh tidak peduli hak asasi manusia.
Rakyat Yaman menghadiri ujuk rasa memprotes serangan militer Saudi, pada 11 Agustus 2015 di ibukota Sana’a. (AFP Photo)

“Pemerintah Saudi membunuh anak-anak, perempuan dan laki-laki [di Yaman], tapi kalangan hak asasi manusia tidak menyuarkan keberatan,” kata ulama tersebut.

Dia mengatakan kelompok hak asasi tetap bungkam dalam menghadapi pembantaian rakyat Yaman, “tapi kami tidak akan tinggal diam dan akan muncul sebagai pemenang.”
“Rakyat Yaman juga akan meraih kemenangan,” katanya.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: