Pesan Rahbar

Home » » Shalat Jum’at adalah Poros Pemerintahan Islami

Shalat Jum’at adalah Poros Pemerintahan Islami

Written By Unknown on Thursday, 6 August 2015 | 05:34:00


Imam Shalat Jum’at Khorramabad, salah satu kota di Iran, menegaskan kepada masyarakat bahwa Shalat Jum’at adalah poros pemerintahan Islami yang dapat memberikan pencerahan tiada banding kepada seluruh masyarakat.
 
Hujjatul Islam Sayid Ahmad Mir’imadi, wakil Wali Faqih di propinsi Lorestan dan Imam Shalat Jum’at kota Khorramabad dalam khutbahnya hari Jum’at 31 Juli 2015 menyatakan bahwa Shalat Jum’at poros pemerintahan Islami yang harus dijaga.

Beliau juga mengibaratkan Shalat Jum’at seperti benteng pertahanan yang berfungsi untuk menjaga nilai-nilai luhur Islami.

Dalam khutbahnya itu Hujjatul Islam Sayid Ahmad Mir’imadi mengatakan, “Dalam pemerintahan Islami, dilaksanakannya Shalat Jum’at adalah suatu kewajiban yang efeknya tidak bisa diingkari.”

Khatib Shalat Jum’at tersebut seraya mengisyarahkan berlangsungnya 830 Shalat Jum’at serentak di seluruh kota di Iran menegaskan, “Dengan cara hadir di shalat Jum’at, masyarakat akan terhubung pada informasi-informasi penting pemerintahan dan juga mendapatkan siraman serta pencerahan ruhani yang jarang didapat pada momen-momen lainnya.”

Beliau dengan bangga akan terselenggarakannya Shalat Jum’at mengatakan, “Saat ini juga di 17 titik serentak di propinsi Lorestan sedang dilaksanakan Shalat Jum’at.

Mengingat isu Energi Atom, dalam Khutbah Jum’at tersebut Hujjatul Islam Mir’imadi meyakinkan masyarakat bahwa Iran selalu mengejar pengetahuan ilmiah seputar Energi Atom bukannya mencari cara untuk memproduksi senjata pemusnah masal.

Beliau mengatakan, “Republik Islam Iran sejak awal perundingan selalu jujur di depan media bahwa negeri ini hanya menginginkan riset dan pengetahuan ilmiah tentang nuklir.”

Sembari mengenang hari wafatnya Ayatullah Nuri, dengan menyatakan kokohnya tekat Iran sebagai negara Islam yang tidak akan bertekuk lutut di hadapan kekufuran, beliau menyinggung ketegasan Ayatullah Fadhlullah Nuri pada peristiwa Revolusi Masyruthe yang menjadi alasan kemenangan revolusi tersebut.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: