Pesan Rahbar

Home » » Wakil Universitas Al-Azhar: Al-Azhar Sama Sekali Tidak Mengkafirkan Seorang Muslim/ Urgensitas Menghidupkan Fatwa Bersejarah Syaikh Syaltut

Wakil Universitas Al-Azhar: Al-Azhar Sama Sekali Tidak Mengkafirkan Seorang Muslim/ Urgensitas Menghidupkan Fatwa Bersejarah Syaikh Syaltut

Written By Unknown on Monday 17 August 2015 | 06:27:00


Dr. Syeikh Abbas Shuman, Wakil Al-Azhar dengan menegaskan bahwa Syiah adalah sebuah mazhab Islam, juga menegaskan akan urgensitas menghidupkan fatwa bersejarah Syaikh Syaltut, Mantan Syaikh Al-Azhar terkait Syiah.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari al-Watan, Dr. Abbas Shuman saat wawancara dengan media ini mengatakan, reaksi terkait undangan Al-Azhar terhadap para maraji Syiah guna mengunjungi Al-Azhar sangatlah beragam.

Lebih lanjut, dia menyebut undangan ini adalah sebuah hal yang urgen dan mengatakan, mazhab Syiah merupakan salah satu mazhab Islam dan Syiah adalah muslim.

Dr. Syeikh Abbas Shuman menegaskan, Al-Azhar sama sekali tidak mengkafirkan muslim manapun dan markas Islam ini menyebut para Syiah Imamiah dan Zaidiyah sebagai salah satu mazhab resmi Islam dan sampai sekarang ini banyak ditulis tesis-tesis dalam jenjang doktor dan MA tentang mereka dan ada di perpustakaan Al-Azhar.

“Hakikat bahwasanya Syiah termasuk kelompok muslim telah diterima oleh semua ulama Al-Azhar dan undangan Syaikh Ahmed al-Tayeb untuk menyelenggarakan pertemuan adalah dalam rangka menegaskan hal tersebut,” tambahnya.

Dr. Shuman mengitroduksikan, jika antara ulama Syiah dan Ahlussunnah melakukan pertemuan, maka akan memiliki banyak hasil positif, yang mana salah satunya adalah pengharaman pengkafiran para pengikut Syiah.

Dr. Shuman lebih lanjut mengevaluasi hasil pada pertemuan Ahlussunnah dan Syiah sebagai hal yang positif dan menambahkan, pertemuan ini jika terlaksana, maka akan memiliki banyak faidah, diantaranya adalah, keterjagaan jiwa dan harta benda Syiah, seperti kehormatan jiwa dan harta benda Ahlussunnah, pelarangan dan keharaman penyerangan dan penistaan Ahlussunnah dan Syiah terhadap satu sama lainnya, ulama Ahlussunnah dan para maraji taqlid Syiah menengakkan penghormatan kepada para sahabat dan istri-istri Nabi sebagai hal yang wajib dan urgen, pelarangan pemaksaan keyakinan kepada mazhab lainnya, menghormati semua tanah-tanah negara, melarang penjajahan kawasan-kawasan lain, berlepas diri dari kelompok-kelompok ekstrem dan teroris serta pendukung finansial dan kemanusiaan mereka. Dan hal ini akan menegaskan urgensitas kesinambungan dialong dan kerjasama untuk menyebarkan Islam dan sikap dalam kerangka persamaan agama dan humanitas.

Syaikh Muhammad Syaltut, Syaikh terkemuka Al-Azhar pada tahun 1378 H, tanggal 17 Rabiul Awal, hari kelahiran Imam Shadiq (As), pendiri maktab Syiah Ja’fari, mengumumkan kebolehan mengikuti mazhab Ahlulbait (As) di hadapan para delegasi mazhab Syiah Imamiah, Syiah Zaidiyah, mazhab Syafi’i, Hambali, Maliki, dan Hanafi.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: