Pesan Rahbar

Home » » Dalam Statemen Akhir Konferensi Damaskus; Muqawamah, Harapan Negara-negara Kawasan untuk Menumpas Gerakan Teorisme Takfiri

Dalam Statemen Akhir Konferensi Damaskus; Muqawamah, Harapan Negara-negara Kawasan untuk Menumpas Gerakan Teorisme Takfiri

Written By Unknown on Monday 17 August 2015 | 06:33:00


Para partisipan dalam statemen akhir konferensi internasional media melawan terorisme takfiri di kota Damaskus, ibukota Suriah menegaskan, “Poros muqawamah, harapan nagara-negara kawasan untuk menumpas gerakan buruk terorisme takfiri”.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari berita resmi Suriah, SANA, konferensi internasional media melawan terorisme takfiri, yang diselenggarakan selama dua hari di pusat kebudayaan Dar al-Asad, kota Damaskus, Sabtu Malam (25/7), mengakhiri kinerjanya dengan mengeluarkan sebuah statemen dan para partisipan dalam konferensi ini mengafirmasikan urgensitas pengenalan organisasi-organisasi teroris sebagai musuh bersama semua negara-negara dunia.

Dalam statemen ini yang dikeluarkan dengan topik Maklumat Damaskus, mengafirmasikan urgensitas memasukkan semua organisasi-organisasi teroris dalam daftar terorisme dalam tingkat dunia dan PBB dan dimulainya aksi internasional dan kawasan yang detail dan terprogram guna melawannya serta mengecam semua negara-negara pendukung terorisme.

Demikian juga, dalam statemen akhir konferensi ini yang dibacakan oleh Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoabi, disebutkan, “Poros muqawamah, harapan negara-negara kawasan untuk menumpas gerakan buruk terorisme takfiri”.

Dalam kelanjutan statemen ini disebutkan bahwa organisasi-organisasi teroris takfiri, yang sekarang ini menambah kekuatan finansial, media dan militernya memanfaatkan kontradiksi internasional yang ada dan perbedaan politik yang sekarang ini kebanyakan menguasai negara-negara dunia dan sampai pada tahap dimana berupaya menjalankan tujuan-tujuannya di sebagian kawasan-kawasan dunia, seperti Suriah, Irak, Afganistan, Libya, Tunisia, Mesir dan Yaman.

Dalam statemen ini ditegaskan perang pembelajaran poros muqawamah melawan kelompok teroris dan para partisipan meminta pembentukan aliansi kawasan dan internasional guna melawan kelompok teroris ini.

Demikian juga, dalam statemen ini dianjurkan untuk mengambil langkah-langkah politik, keamanan, militer dalam tingkat kawasan dan internasional dengan karjasama dan koordinasi semua negara guna melawan organisasi terorisme.

Yang perlu diperhatian juga dalam stetemen akhir ini adalah pembentukan perkumpulan media internasional untuk melawan terorisme juga merupakan salah satu keputusan konferensi internasional ini.

Demikian juga, dalam Maklumat Damaskus ditegaskan bahwa masalah Palestina merupakan orientasi sentral umat Islam dan Zionis serta kelompok takfiri merupakan dua setali.

Begitu juga, dalam statemen ini diafirmasikan dukungan negara-negara dan pemerintahan yang sedang memerangi terorisme dan pemaparan solusi-solusi politik guna menghilangkan krisis ini.
Ali Karimiyan, Sekjen Persatuan Radio dan TV Islam juga di akhir acara konferensi ini dengan mengisyaratkan pergolakan yang terjadi di kawasan mengatakan, sebagian rezim pendukung terorisme sedang di ambang keruntuhan.

Lebih lanjut, dia mendeskripsikan terorisme sebagai sebuah masalah internasional dan menegaskan, terorisme adalah sebuah gerakan global dan tidak terbatas pada Irak, Suriah, Yaman, Palestina dan Lebanon semata dan negara-negara bodoh yang melakukan dukungan terhadap kelompok teroris ini sejatinya mereka telah menebar benih radikal di kawasan, dimana ringkasnya hal itu juga untuk mereka sendiri.

Dia menyebut konferensi ini sebagai salah satu prestasi langgeng negara, pemerintah dan pasukan Suriah dan presiden Bashar Assad, di hadapan kelompok teroris takfiri dan para pendukung luar negeri mereka.

Dituturkan, Konferensi ini dimulai pada hari Jumat (24/7), dengan Walid Muallem, Menteri Luar Negeri Suriah, Ali Jannati, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, Omran al-Zoabi, Menteri Informasi Suriah dan 130 tokoh media Suriah, Arab dan luar negeri dari Rusia, Iran, Kuba, Spanyol, Cina, Turki, Afganistan, Pakistan, Mesir, Lebanon, Irak, Aljazair, Maroko, Bahrain, Yordania, Sudan, Arab Saudi, Tunisia, Cyprus, Inggris, Jerman dan Kuwait dan mengakhiri kinerjanya Sabtu malam (25/7) dengan mengeluarkan sebuah statemen.

Konferensi internasional ini diselenggarakan dengan diprakarsai kementerian Informasi Suriah dan di pusat kebudayaan – seni Dar al-Asad Damaskus.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: