Syaikh Mahir Hamoud, Sekjen Persatuan Ulama Perlawanan menegaskan urgensitas perlawanan terhadap konflik sektarian di negara-negara Islam.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs al-Nusra, Syaikh Mahir Hamoud, lewat pidatonya yang ditayangkan dari TV resmi Lebanon, dengan mengecam pelbagai bentuk fanatisme mazhab dalam Islam menegaskan, konflik sektarian tidak ada tempat dalam Islam.
Imam jamaah masjid al-Quds kota Sidon, di selatan Lebanon dengan mengisyaratkan penyebaran pemikiran radikal di negara-negara kawasan mengatakan, tidak ada jalan keluar selain melawan pemikiran gerakan teroris di negara-negara kawasan. Dukungan dan penyebaran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kawasan, menyebabkan munculnya pelbagai bahaya di masa mendatang untuk mereka.
Demikian juga, dia menegaskan menolong masyarakat teraniaya Palestina dan menegaskan, kewajiban kita adalah berupaya untuk memenangkan masyarakat Palestina dan pembebasan kawasan-kawasan mereka dari cengkeraman para lalim.
Ulama Ahlussunnah Lebanon ini mengatakan, upaya untuk sampai kepada setiap tujuan dengan tanpa memperhatikan kondisi dan situasi Palestina sebagai kiblat pertama kaum muslimin tidaklah mungkin. Konferensi-konferensi yang diselenggarakan dengan topik Palestina cukup membantu ide ini.
“Para pendukung Palestina memublikasikan dasar-dasar pemikiran dan ide-ide teorinya melalui mimbar, pertemuan, konferensi, majalah, buku, jaringan dan situs-situs maya,” tegas Syaikh Mahir Hamoud.
Dia menegaskan, perubahan-perubahan sosial, politik dan beragaman kekalahan dalam sepanjang sejarah tidak menyebabkan penarikan dasar-dasar pemikirannya tentang Palestina.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email