Apakah Sufyani dari Keturunan Bani Umayah? Berikut Penjelasannya

Apa sebenarnya Sufyani itu? Apakah seseorang atau suatu peristiwa? Jika seseorang, siapa namanya? Dari keturunan siapa? Apakah dari keturunan Abu Sufyan ataukah dari Bani Umayah?

Ayatullah Najmuddin Moruji Thabasi seorang tenaga pengajar dan ruhaniawan terkenal di Iran dalam program “Pertanda Pagi” kali ini mengkaji permasalahan Sufyani.

Salah satu tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi as adalah perkara Sufyani. Apa sebenarnya Sufyani itu? Apakah seseorang atau suatu peristiwa? Jika seseorang, siapa namanya? Dari keturunan siapa? Apakah dari keturunan Abu Sufyan ataukah dari Bani Umayah? Apakah kejahatan-kejahatan yang dilakukannya adalah kelanjutan dari kejahatan-kejahatan Abu Sufyan? Dari mana Sufyani muncul? Apakah dari Syam? Dari Suriah, atau dari Lebanon atau Palestina? Banyak sekali pertanyaan yang timbul tentang Sufyani.

Ayatullah Thabasi menjelaskan: Banyak sekali riwayat di kitab-kitab hadis tentang Sufyani, baik dari kalangan Syiah maupun Ahlu Sunah. Dalam riwayat-riwayat tersebut juga dijelaskan detil dan kriteria Sufyani ini.

Sebuah riwayat dari Syaikh Thusi dalam Al-Ghaibah pernah dinukil, namun tidak berujung kepada Imam Ma’shum as. Riwayat itu menjelaskan bahwa Sufyani akan muncul dari negeri Roma dan beragama Nasrani. Ia membawa tanda-tanda bahwa dia berkeyakinan Nasrani, seperti mengenakan kalung salib.

Alhasil menurut riwayat itu Sufyani munculnya dari Barat dan Roma. Maka kita harus mencari tahu di manakah Roma yang dimaksud saat riwayat itu dinukilkan.

Berdasarkan riwayat-riwayat yang dinukil dari Imam Shadiq as, Imam Baqir as dan Imam Ali as, Sufyani adalah keturunan Hindun si pemakan jantung.... Dari riwayat itu dipahami bahwa Sufyani dari keturunan Bani Umayah. Jika digabung, dan jika ditelusuri, ternyata Bani Sufyan dan Bani Umayah memang bukan keturunan Arab, mereka keturunan Roma. Semua bani Umayah adalah orang-orang Roma.

Sebenarnya masalah Sufyani ini sudah terjadi sejak lama, sejak jaman Abu Sufyan dan Bani Umayah sendiri, dengan tujuan yang satu, yaitu membunuh orang-orang Syiah. Hingga saat ini, yang mereka lakukan tetap sama, yaitu membunuh dan menteror orang-orang Syiah.

(Shabestan/ABNS)