Salah seorang anggota Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom mengatakan, “Di masa imamah Imam Ridha as, imamah beliau sempat diragukan oleh sebagian kalangan karena beliau tidak memiliki anak lelaki. Namun begitu Imam Jawad as lahir, terlepas dari apa yang bakal terjadi di kemudian hari, kelahirannya menjadi bukti kebenaran imamah beliau.”
Hujjatul Islam wal Muslimin Abul Qasim Alidust salah seorang anggota Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom dalam wawancaranya dengan wartawan Shabestan di Qom, sembari menyinggung peringatan hari wafatnya Imam Jawad as berkata, “Begitu Imam Jawad as lahir, 7kelahiran beliau menjadi bukti kuat kebenaran imamah itsna asyariah.”
Ia menambahkan, “Di masa imamah Imam Ridha as, imamah beliau sempat diragukan oleh sebagian kalangan karena beliau tidak memiliki anak lelaki. Namun begitu Imam Jawad as lahir, terlepas dari apa yang bakal terjadi di kemudian hari, kelahirannya menjadi bukti kebenaran imamah beliau.”
Anggota Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom itu menyatakan, “Meskipun umur beliau pendek sekali, namun banyak upaya yang beliau lakukan untuk mengajarkan agama Islam yang sebenarnya, seperti berdebat dengan ulama dan para ahli.
Hujjatul Islam Alidust menekankan, “Saat Imam Jawad as berusia 9 tahun, beliau sempat berdebat dengan Yahya bin Aktsam. Kemenangan beliau dalam perdebatan itu telah membuktikan kebenaran imamah yang ada di Ahlul Bait as.
Di masa-masa hayat Imam Jawad as yang cukup pendek itulah beliau mengorganisir sistem perwakilan dan mengkokohkannya; sebuah sistem yang telah diajarkan secara turun temurun dari ayahnya Imam Musa bin Ja’far dan beliau yang mengembangkannya.
Meskipun riwayat-riwayat yang dinukil oleh Imam Jawad as tidak sebanyak yang telah sampai ke tangan kita, namun riwayat-riwayat beliau benar-benar menakjubkan dan indah sekali.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email