Daily Telegraph menuliskan bahwa Iran berencana mengundang keluarga-keluarga kulit hitam untuk hadir dalam konfrensi anti rasisme di Tehran dan hal itu akan memperpanas isu rasisme di Amerika.
Dalam sebuah laporan yang dilansir oleh Daily Telegraph disebutkan bahwa Iran akanmengadakan sebuah konfrensi di Tehran dengan mengundang keluarga-keluarga kulit hitam di Amerika Serikat untuk hadir dan membicarakan isu rasisme di Amerika.
Minimal para keluarga salah satu dari orang kulit hitam Amerika yang ditembak oleh opsir polisi Amerika hingga mati kelak akan mengiyakan undangan tersebut.
Kawanza Jamal Biti seorang anak muda berusia dua puluh tiga tahun pada tanggal empat Januari di New York telah terbunuh. Minggu ini Claid Dargan dan Melisa Dargan sebagai keluarganya akan menuntut uang tebusannya.
Dargan berkata kepada Daily Telegraph, “Saya senang untuk ikut dalam konfrensi di Tehran karena saya ingin memberi tahu bangsa lain tentang rasisme yang kami rasakan di Amerika.”
Ia menambahkan, “Aku ingin dunia tahu apa yang kami rasakan di Amerika Serikat.”
Dargan juga berkata, “Selain khawatir terbunuh karena bom-bom ISIS, kami lebih khawatir terbunuh di tangan para polisi Amerika dan ini menakutkan sekali.”
Warga kulit hitam itu melanjutkan perkataannya, “Saya tidak mengkhawatirkan perjalanan saya ke Iran. Seorang warga kulit hitam Amerika mirip dengan orang asing. Mereka membunuh kami. Kami tinggal di negara yang menyerukan kebebasan tapi kami selalu khawatir mati di tangan polisi-polisi negeri ini.”
Pada bulan April Ayatullah Khamenei Rahbar Iran menuduh polisi Amerika menggunakan “Alat-alat Kejam” terhadap warga kulit hitam negaranya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email