Jaksa Agung Iran mengatakan keadilan harus ditegakan kepada para pelaku dalam tragedi 24 September di Mina saat pelaksanaan ibadah haji tahunan yang menewaskan ratusan peziarah, termasuk lebih dari 130 warga Iran.
“Al-Saud harus tahu bahwa kami akan mengejar penyebab tragedi ini melalui pengadilan internasional,” kata Ebrahim Raeisi Sabtu (26/9/15), IRIB News melaporkan.
Pejabat, yang selama bertahun-tahun menjabat sebagai wakil kepala kehakiman Iran, mengatakan insdien berdesakan di Mina adalah “kejahatan” dan itu seharusnya tidak hanya dilihat sebagai akibat dari ketidakmampuan pemerintah Saudi saja.
“Hal ini bukan hanya ketidakmampuan, tapi kejahatan,” kata Raeisi, menyerukan pemerintah Saudi untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Dia menambahkan bahwa penutupan jalan oleh pertugas di Mina yang biasanya digunakan oleh para peziarah selama bertahun-tahun harus disalahkan dalam insiden mematikan itu, mengatakan bahwa langkah itu “disengaja” dan karena itu keamanan para peziarah bisa saja terancam.
Raeisi mengatakan, bahwa setiap tuntutan hukum oleh Iran harus bersama dan dibicarakan dengan negara-negara Islam lainnya.
Orang berjalan di dekat ambulans Saudi membawa peziarah yang terluka di sebuah rumah sakit darurat di Mina, dekat kota suci Mekkah, Arab Saudi, pada 24 September, 2015, setelah insiden berdesakan yang menewaskan lebih dari 700 jamaah dan ratusan luka-luka. (Foto: AFP)
Pernyataan itu sebagai seruan Iran yang ketiga kalinya dalam tiga hari, kuasa usaha Saudi di Teheran, dituntut menjelasan tentang nasib 344 warga Iran yang masih belum ditemukan, dua hari setelah bencana.
Hossein Amir Abdollahian, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan Arab dan Afrika, mengatakan daftar peziarah Iran yang hilang telah diteruskan kepada pemerintah Saudi. Para pejabat di Oraganisasi Haji dan Ziarah Iran mengatakan 102 orang juga terluka dalam insiden itu dan menerima pengobatan di fasilitas kesehatan Iran di Arab Saudi. Setidaknya 136 warga negara Iran meninggal.
Tim khusus Iran menindaklanjuti nasib yang hilang
Pemerintah Iran telah menugaskan delegasi khusus untuk menindaklanjuti kasus yang hilang dan terluka, sementara tim juga akan memantau transportasi pemulangan jenazah ke Iran, yang dijadwalkan berlangsung pada Senin.
Laporan-laporan media mengatakan pemerintah Saudi dilaporkan menolak visa untuk Menteri Kebudayaan Iran Ali Janati, yang menjadi ketua delegasi ke kerajaan. Laporan sebelumnya mengatakan Menteri Kesehatan Hassan Hashemi Iran juga telah ditolak visanya oleh pemerintah Saudi dengan alasan bahwa akses ke yang terluka belum mungkin.
Sekretaris Jenderal Organsasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran Ali Asqar Ahmadi mengatakan Arab Saudi tidak mengeluarkan izin penerbangan khusus untuk pemulangan peziarah Iran yang terluka, mengatakan dengan beralasan para peziarah yang terluka belum kembali ke maktabnya karean perawatan medis. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email