Budaya dan ilmu-ilmu humaniora Barat bertumpu pada pola pikir dan ideologi tertentu yang dicetak dalam suatu wadah menarik dan dikonsumsi oleh masyarakat kita dengan mudahnya. Hal itu menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, salah satunya penafsiran yang salah tentang pernikahan dan keluarga.
Hujjatul Islam Qasim Ibrahimi Pur, seorang pakar di Andishe Moaser Muslimin, salah satu pusat kajian di Iran, saat berbincang-bincang dengan wartawan Shabestan menerangkan bahwa kebanyakan permasalahan-permasalahan sosial, khususnya yang berkaitan dengan pernikahan, disebabkan oleh budaya dan paham-paham humaniora Barat yang tidak sejalan dengan agama.
Beliau menjelaskan bahwa budaya dan ilmu-ilmu humaniora Barat bertumpu pada pola pikir dan ideologi tertentu yang dicetak dalam suatu wadah menarik lalu dikonsumsi oleh masyarakat kita dengan mudahnya. Hal itu menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, salah satunya penafsiran yang salah tentang pernikahan dan keluarga.
Menurut beliau, para pakar dan ilmuan Barat memiliki ideologi materialis. Beliau berkata, “Mereka memandang segala hal dari sudut pandang materi saja. Alam semesta ini mereka anggap tidak ada pencipta dan tidak memiliki hari kebangkitan di akhirnya.”
Beliau mengatakan, “Menurut budaya Barat, segala hal yang bisa disebut dengan ‘hidup serumah’ mereka anggap sebagai kehidupan keluarga. Oleh karena itu keluarga homo seks dan lesbian bagi mereka adalah keluarga yang sah. Definisi keluarga bagi mereka bukanlah definisi yang baku, namun mengalami perubahan dan perkembangan seiring zaman. Sedangkan menurut agama hal itu sangat bermasalah sekali.”
Menurut Hujjatul Islam Qasim Ibrahimi Pur, permasalahan-permasalahan kekeluargaan yang sering dialami oleh masyarakat saat ini dilahirkan dari ideologi-ideologi Barat yang telah merasuk pada tubuh masyarakat kita.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email