Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kompleks Masjid al-Aqsa pada September 16, 2015 (Foto: kantor berita Qudsnet)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendatangi komplek Masjid al-Aqsa di Al-Quds Yerusalem Timur di tengah bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina di tempat suci itu selama empat hari berturut-turut.
Laporan itu muncul setelah ada konfrontasi antara pasukan Israel dan warga Palestina di lokasi masjid suci pada Rabu (16/9/15), dimana para pemukim Israel dan tentara menyerang jamaah Muslim selama empat hari berturut-turut.
Kunjungan Netanyahu akan memicu kekerasan lebih setelah sedikitnya enam warga Palestina diculik sebelum kunjungan. Sebelumnya mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mengunjungi kompleks Masjid al-Aqsa pada tanggal 28 September, tahun 2.000 yang telah menyebabkan Intifada Kedua (pemberontakan rakyat).
Serangan brutal terhadap warga Palestina di lokasi masjid dimulai pada hari Minggu setelah tentara Israel menyebar ke komplek ini untuk liburan tahun baru Yahudi Rosh Hashanah.
Pasukan
Israel mengambil posisi di atap Masjid Al-Aqsa selama bentrokan dengan
warga Palestina di Timur al-Quds (Yerusalem) pada 15 September 2015. (Foto:
Reuters)
Sementara itu, Netanyahu mengatakan pada hari Rabu bahwa Israel berencana untuk meningkatkan pasukannya menyusul bentrokan antara mereka dan demonstran Palestina di dalam dan sekitar kompleks Masjid al-Aqsa di Tepi Barat yang diduduki.
“Telah diputuskan untuk menguatkan langkah-langkah di banyak daerah,” kata Netanyahu pada pertemuan darurat, juga dihadiri oleh Moshe Yaalon, Menteri rezim urusan militer.
” Modifikasi aturan keterlibatan akan dievaluasi serta diberlakukan hukuman minimum bagi mereka yang melempar batu,” tambahnya.
Perdana menteri Israel juga mengatakan bahwa akan ada “denda yang signifikan” untuk anak-anak yang melemparkan batu, serta untuk orang tua mereka.
Pernyataan oleh Netanyahu datang sehari setelah Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov menyatakan keprihatinan serius atas kekerasan dan berlanjutnya bentrokan di dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Di tengah Timur Tengah menghadapi gelombang kejahatan teror dan ekstrimisme, provokasi serius seperti ini memiliki potensi memicu kekerasan di luar tembok Kota Tua Yerusalem (al-Quds),” kata Mladenov Dewan Keamanan PBB, berbicara melalui video konferensi dari al-Quds.
Mladenov juga mendesak “semua politikus, masyarakat dan tokoh agama” untuk memastikan bahwa “kesucian” dari tempat tersebut harus dihormati.
Pasukan
Israel menggunakan granat kejut untuk membubarkan demonstran Palestina
di jalan di Kota Tua Timur al-Quds (Yerusalem) selama bentrokan dengan
polisi anti huru hara Israel pada tanggal 15 September 2015. (Foto: AFP)
Masjid adalah tempat suci ketiga Islam setelah Masjid al-Haram di Mekkah dan Masjid al-Nabawi di Madinah, Arab Saudi. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email