Pengadilan Bahrain Tidak Membebaskan Syaikh Ali Salman

Pengadilan Bahrain dalam sidang yang berlangsung pada hari Selasa kemarin memutuskan untuk tidak membebaskan Syaikh Ali Salman.

Sebagaimana yang diberitakan oleh surat kabar Al-Wafaq, beberapa jam setelah diterbitkannya Resolusi Genewa terkait kondisi HAM di Bahrain yang semakin suram, pengadilan Bahrain menggelar sidang untuk membahas pembebasan Syaikh Ali Salman, pimpinan oposisi di Bahrain. Namun akhirnya pengadilan memutuskan untuk tidak membebaskan Syaikh Ali Salman, sekjen Komunitas Al-Wafaq Nasional itu.

Rezim Al Khalifa menangkap Syaikh Ali Salman beberapa bulan yang lalu dengan tuduhan telah memprovokasi warga untuk menggulingkan pemerintahan Rezim Al Khalifa yang hingga saat ini menjadi diktator di Bahrain. Oleh karena itu ia divonis 4 tahun penjara oleh pengadilan Rezim Al Khalifa.

Pemerintah menjebloskan Syaikh Ali Salman ke penjara padahal semua aktivis Bahrain dan bahkan dari berbagai dunia berunjuk rasa menentang penangkapan beliau. Namun seperti biasa, Rezim Al Khalifa tidak pernah menganggap suara rakyatnya.

Surat kabar Al-Wafaq menyatakan bahwa Rezim Al Khalifa terang-terangan menentang pernyataan 33 negara anggota PBB dalam resolusi Genewa kemarin.

Sikap Rezim Al Khalifa benar-benar membuat para aktivis HAM menjadi geram. Warga Bahrain pun di berbagai kota menggelar unjuk rasa menuntut pemerintah agar membebaskan Syaikh Ali Salman beserta tahanan-tahanan politik lainnya.

Pengadilan Bahrain akan menggelar sidang berikutnya terkait pembebasan Syaikh Ali Salman pada tanggal 14 Oktober tahun ini.

(Shabestan/ABNS)