Pesan Rahbar

Home » » Sebut Sanksi Bisa Guncang Dunia, Rusia Bakal Balas AS

Sebut Sanksi Bisa Guncang Dunia, Rusia Bakal Balas AS

Written By Unknown on Thursday 10 September 2015 | 07:13:00

Presiden Obama saat berhadapan dengan Presiden Putin. Rusia ancam balas sanksi dari AS. (Foto: Reuters)

Pemerintah Rusia bereaksi keras setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyiapkan sanksi baru terhadap sekitar 39 tokoh Rusia atas krisis di Ukraina. Moskow menyebut tindakan Washington berisiko mengguncang stabilitas dunia dan Rusia mengancam akan membalas sanksi AS.

Kemarin, Departemen Perdagangan AS mengumumkan daftar 39 orang Rusia di bawah 33 entistas yang akan terkena sanksi baru AS. Puluhan entitas itu termasuk entitas dari Rusia, Ukraina, Crimea, Rumania, Finlandia, Siprus, Swiss dan Inggris. Perbedaan antara jumlah orang dan jumlah entitas terjadi, karena satu orang terdaftar di tiga lokasi dan dua lainnya terdaftar di dua lokasi.

“Biro Perindustrian dan Keamanan Departemen Perdagangan AS mengambil tindakan ini, untuk memastikan kemanjuran sanksi yang ada di Federasi Rusia,” bunyi pengumuman departemen itu. (Baca: AS Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia, 39 Orang Dibidik)

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia dipastikan merespons balik sanksi terbaru AS. Sedangkan Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa, sanksi baru dari AS tidak sah. Tindakan Washington, menurut kementerian itu, merupakan tindakan bermusuhan terhadap Moskow.

“Kebijakan AS sembrono dan berisiko mengguncang stabilitas dunia,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Reuters, Kamis (3/9/2015). ”Langkah-langkah balasan, belum tentu mencerminkan individu, dan akan menyusul dari pihak kami,” lanjut pernyataan itu.

Sejumlah tokoh Rusia yang terkena sanksi baru AS itu di antaranya, Gennady Timchenko, pengusaha gas terkemuka Rusia, produsen minyak utama Rusia Rosneft dan produses senjata api Izhmash.

Sanksi baru AS itu juga menargetkan operator feri dan pelabuhan di Crimea, di Semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina tahun lalu. Sanski dari AS ini semakin memperburuk hubungan AS dan Rusia hingga ke titik terendah sejak Perang Dingin.

(Sindo-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: