Ketika Imam Mahdi as muncul, beliau akan menghadapi banyak tipe dan golongan masyarakat. Salah satu kelompok yang akan beliau hadapi adalah kelompok yang menganggap diri suci.
Bagaimanakah Imam Mahdi menghadapi kelompok ini?
Imam Muhammad Baqir as pernah berkata, “Imam Mahdi as berangkat menuju kota Kufah. Di kota ini, beliau akan berhadapan dengan enam belas ribu dari kelompok Batriyyah yang bersenjatakan lengkap. Mereka adalah para qari al-Qur’an dan para ulama yang memiliki dahi mengapal lantaran banyak beribadah dan wajah yang pucat lantaran banyak bangun malam. Akan tetapi, kemunafikan menguasai seluruh jiwa dan raga mereka. Mereka berteriak dengan satu suara, ‘Ini adalah putra Fatimah. Kembalilah ke asalmu, karena kami tidak membutuhkanmu.’
Imam Mahdi memerangi mereka di balik kota Najaf dari waktu zuhur hari Senin hingga malam hari, dan memenggal seluruh kepala mereka. Dalam perang ini, tak seorang pun dari pasukan beliau yang terluka.”
Dalam hadis Imam Baqir as yang lain disebutkan, aral yang dihadapi oleh Imam Mahdi as ketika muncul adalah sama atau lebih berat dari aral yang dihadapi oleh Rasulullah saw.
Imam Jaʻfar Shadiq as berkata, “Ketika al-Qa’im kami bangkit, beliau akan menghadapi kesengsaraan melebih kesengsaraan yang pernah dihadapi Rasulullah.”
Fudhail bertanya, “Mengapa dan bagaimana?”
Imam Shadiq menjawab, “Rasulullah bangkit ketika masyarakat kala itu menyembah batu dan kayu yang diukir sebagai patung. Akan tetapi, al-Qa’im akan bangkit pada suatu hari ketika kelompok tertentu melawan beliau dengan memanfaatkan dan menakwilkan ayat-ayat al-Qur’an.”
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email