Seorang pejabat tinggi Iran mengatakan insiden
berdesakan mematikan di Mina, selama haji ritual haji “mencurigakan.”
“Insiden ini dan keberadaan beberapa pejabat tinggi kami yang menjadi korban meninggal atau hilang dalam insiden ini mencurigakan,” Ali Akbar Velayati, penasihat untuk Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Selasa (29/9/15).
Dia menambahkan bahwa pemerintah Saudi menghindari tanggung jawab dalam menangani konsekuensi dari kejadian ini.
Ketika ditanya apakah hilangnya beberapa diplomat Iran dalam insiden itu bisa menjadi bagian dari plot, Velayati mengatakan, “Kerjasama antara rezim Saudi dan rezim Zionis [Israel] di panggung yang berbeda bukanlah sesuatu yang bisa ditutup-tutupi.”
Dia menambahkan bahwa Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Madani Ameen, harus memanggil negara-negara Muslim untuk menyelidiki insiden Mina dan membuat strategi dalam menjamin keselamatan jamaah selama ibadah haji kedepan.
“Jika Arab Saudi tidak dapat memenuhi tugasnya dalam melindungi jamaah haji, negara-negara Muslim harus bergerak untuk melaksanakan tugasnya dalam hal ini,” kata Velayati.
Himpitan fatal di kota Saudi Mina terjadi pada tanggal 24 September setelah dua kerumunan besar peziarah yang sedang dalam perjalanan menuju jamarat untuk melontar jumroh selama ritual haji, bertabrakan.
Arab Saudi sejauh ini telah mengkonfirmasi sekitar 770 jamaah meninggal dalam insiden itu.
Departemen Haji dan Ziarah Iran, Saeed Ohadi, mengatakan pada bahwa 239 peziarah Iran sejauh ini dikonfirmasi meninggal dalam tragedi Mina.
Dia menambahkan bahwa 14 peziarah Iran terluka sementara 241 lainnya masih hilang.
Ohadi memperkirakan bahwa total korban tewas akibat insiden berdesakan bisa mencapai 4.700 karena besarnya skala kejadian.
Presiden Rouhani kembali ke negaranya
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada hari Selasa bahwa “inefisiensi dan kurangnya perkiraan kedapan ” dari pemerintah Saudi menyebabkan insiden fatal para peziarah di Mana, termasuk warga Iran.
“Arab Saudi harus memenuhi kewajiban hukum dan internasionalnya terhadap warga negara asing dan para peziarah Haji. Selain itu, dimensi dan keadaan insiden Mina harus diperjelas, “katanya.
Dia juga mengkritik beberapa media Arab yang memuat animasi mematikan, menyebut langkah mereka sebuah “penghinaan” bagi negara-negara Muslim.
Dia menekankan bahwa pemerintah Iran akan melaksanakan tanggung jawab hukum untuk memulihkan hak-hak peziarah Iran.
Rouhani, yang berada di New York untuk menyampaikan pidato di sidang tahunan ke-70 Majelis Umum PBB, mempersingkat perjalanannya dan membatalkan pertemuannya yang telah dijadwalkan untuk dapat menghadiri upacara pemakaman para peziarah Iran yang menjadi korban. []
(Mahdi-News/ABNS)
“Insiden ini dan keberadaan beberapa pejabat tinggi kami yang menjadi korban meninggal atau hilang dalam insiden ini mencurigakan,” Ali Akbar Velayati, penasihat untuk Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Selasa (29/9/15).
Dia menambahkan bahwa pemerintah Saudi menghindari tanggung jawab dalam menangani konsekuensi dari kejadian ini.
Ketika ditanya apakah hilangnya beberapa diplomat Iran dalam insiden itu bisa menjadi bagian dari plot, Velayati mengatakan, “Kerjasama antara rezim Saudi dan rezim Zionis [Israel] di panggung yang berbeda bukanlah sesuatu yang bisa ditutup-tutupi.”
Dia menambahkan bahwa Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Madani Ameen, harus memanggil negara-negara Muslim untuk menyelidiki insiden Mina dan membuat strategi dalam menjamin keselamatan jamaah selama ibadah haji kedepan.
“Jika Arab Saudi tidak dapat memenuhi tugasnya dalam melindungi jamaah haji, negara-negara Muslim harus bergerak untuk melaksanakan tugasnya dalam hal ini,” kata Velayati.
Himpitan fatal di kota Saudi Mina terjadi pada tanggal 24 September setelah dua kerumunan besar peziarah yang sedang dalam perjalanan menuju jamarat untuk melontar jumroh selama ritual haji, bertabrakan.
Arab Saudi sejauh ini telah mengkonfirmasi sekitar 770 jamaah meninggal dalam insiden itu.
Departemen Haji dan Ziarah Iran, Saeed Ohadi, mengatakan pada bahwa 239 peziarah Iran sejauh ini dikonfirmasi meninggal dalam tragedi Mina.
Dia menambahkan bahwa 14 peziarah Iran terluka sementara 241 lainnya masih hilang.
Ohadi memperkirakan bahwa total korban tewas akibat insiden berdesakan bisa mencapai 4.700 karena besarnya skala kejadian.
Presiden Rouhani kembali ke negaranya
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada hari Selasa bahwa “inefisiensi dan kurangnya perkiraan kedapan ” dari pemerintah Saudi menyebabkan insiden fatal para peziarah di Mana, termasuk warga Iran.
“Arab Saudi harus memenuhi kewajiban hukum dan internasionalnya terhadap warga negara asing dan para peziarah Haji. Selain itu, dimensi dan keadaan insiden Mina harus diperjelas, “katanya.
Dia juga mengkritik beberapa media Arab yang memuat animasi mematikan, menyebut langkah mereka sebuah “penghinaan” bagi negara-negara Muslim.
Dia menekankan bahwa pemerintah Iran akan melaksanakan tanggung jawab hukum untuk memulihkan hak-hak peziarah Iran.
Rouhani, yang berada di New York untuk menyampaikan pidato di sidang tahunan ke-70 Majelis Umum PBB, mempersingkat perjalanannya dan membatalkan pertemuannya yang telah dijadwalkan untuk dapat menghadiri upacara pemakaman para peziarah Iran yang menjadi korban. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email