Pesan Rahbar

Home » » Ayatullah Qa’im Maqami: Tatbir di Era Pengaruh Media adalah Distorsi Asyura

Ayatullah Qa’im Maqami: Tatbir di Era Pengaruh Media adalah Distorsi Asyura

Written By Unknown on Saturday 31 October 2015 | 23:08:00


Menelaah kembali sejarah ritual duka Husaini dapat membantu kita menangani penyelewengan-penyelewengan dan aksi-aksi penuh kehinaan serta mengarahkan masyarakat ke arah aksi yang diridai oleh Ahlul Bait as.

Berikut pandangan Ayatullah Sayyid Muhammad Qa’im Maqami, salah seorang guru besar kuliah ijtihad Hauzah Ilmiah Qom, sehubungan dengan aksi tathbir (selanjutnya dibakukan menjadi tatbir; melukai diri dengan benda tajam pada saat melakukan ritual duka Asyura).

Setiap hakikat pasti disertai oleh penyakit, karena setan dan seluruh kaki tangannya tidak akan pernah tinggal diam dan menciptakan penyakit-penyakit di sekitar hakikat tersebut.

Distorsi keyakinan agama Kristen kadang-kadang merasuki ritual duka Husaini kita. Imam Husain as adalah orang yang telah berkorban di haribaan. Untuk itu, beliau adalah orang yang paling dekat kepada Allah. Dengan demikian, apabila kita berhasil mendekatkan diri kepada pribadi ini, maka seluruh dosa kita pasti akan diampuni. Apabila kita melakukan tindakan apapun sekalipun tindakan tidak syarʻi, maka berkat beliau, kita pasti diampuni dan kita tidak akan pernah merasakan siksa.

Ini tidak lain adalah keyakinan baptis yang diyakini oleh umat Kristen. Nabi Isa telah rela berkorban demi menebus dosa umat manusia.

Berbeda dengan amalan ibadah seperti salat dan ibadah haji, metode ritual duka diserahkan sepenuhnya kepada manusia. Memang hal ini banyak menimbulkan masalah. Di sinilah setan sering memainkan peran. Banyak aksi dan tindakan manusia yang bertentangan dengan syariat.

Sebagai contoh, tatbir pada suatu masa termasuk tradisi yang biasa dilakukan masyarakat luas. Akan tetapi, pada masa kini ketika seluruh aksi dan tindakan kita disoroti oleh media dunia, tatbir ini menjadi sebuah distorsi Asyura.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: