Polisi
Israel mencari mmemeriksa warga Palestina dalam bentrokan antara
demonstran Palestina dan pasukan Israel di kota Tepi Barat al-Ram, 22
Oktober 2015. (Foto: Reuters)
Duta Iran untuk PBB mengecam meningkatnya gelombang kekerasan Israel terhadap Palestina, menyerukan masyarakat internasional untuk menghentikan agresi Tel Aviv rezim dan pendudukan wilayah Palestina.
Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis (23/10/15), Gholam Ali Khoshrou Israel harus bertanggung jawab atas ketegangan yang sedang berlangsung di Palestina, mengatakan Gerakan Non-Blok (NAM) percaya “waktunya telah tiba untuk mengakhiri pendudukan [ tanah Palestina] oleh Zionis. ”
Utusan Iran, yang negaranya saat ini memegang jabatan presiden bergilir GNB, mengecam Tel Aviv sebagai sumber “ketidakstabilan, keputusasaan dan kemarahan di Timur Tengah,” menambahkan bahwa pendudukan Israel dari tanah Palestina serta kegagalan untuk menghukum rezim atas kejahatan terhadap bangsa tertindas menimbulkan “ancaman bagi perdamaian dunia.”
Khoshrou menegaskan kembali dukungan GNB untuk rakyat Palestina dan hak-hak asasi mereka, dengan mengatakan negara-negara anggota gerakan menganggap kelanjutan dari pendudukan ilegal Israel sebagai “hambatan utama dalam mencapai jalan perdamaian di Timur Tengah.”
Diplomat tinggi itu lebih lanjut mendesak Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawab di bawah Piagam PBB, dan bekerja mencari “solusi damai dan adil” untuk masalah Palestina.
Komentar ini muncul menyusul memuncaknya ketegangan antara rezim Israel dan Palestina di wilayah-wilayah pendudukanselama beberapa minggu terakhir.
Gelombang ketegangan baru ini dipicu oleh pembatasan Israel terhadap masuknya jamaah Palestina ke dalam Masjid Al-Aqsa di Timur al-Quds (Yerusalem) pada bulan Agustus.
Warga Palestina juga marah atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal Israel, yang kerap menyerbu Masjid Al-Aqsa. Warga Palestina mengatakan rezim Tel Aviv berusaha untuk mengubah status quo komplek Masjid .
Menurut Departemen Kesehatan Palestina, lebih dari 54 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka sejak rezim Israel mulai melakukan tindakan keras pada awal Oktober selama demonstrasi.
Agresi terbaru Tel Aviv telah menarik kecaman dan kemarahan internasional yang luas. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email