Pesan Rahbar

Home » » Ini Alasan Obama Tak Menyambut Jokowi Setibanya di Amerika Serikat

Ini Alasan Obama Tak Menyambut Jokowi Setibanya di Amerika Serikat

Written By Unknown on Sunday, 25 October 2015 | 22:39:00

Presiden AS Barack Obama di Joint Base Andrews (Foto: Reuters)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan dijadwalkan tiba di Amerika Serikat hari Minggu 25 Oktober 2015 pagi waktu setempat atau Minggu malam WIB. Pesawat kepresidenan jenis BBJ2 (Boeing Business Jet 2), varian dari Boeing 737-800.

Rombongan dijadwalkan mendarat di landasan udara Joint Base Andrews, fasilitas militer Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Maryland, tak jauh dari ibukota Washington, DC.

Sejak tahun 1959, landasan udara yang merupakan lokasi parkir pesawat kepresidenan AS ‘Air Force One’ ini memang ditetapkan sebagai titik keluar masuk tamu negara.

Presiden akan disambut oleh Duta Besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono dan perwakilan pemerintah Amerika namun bukan oleh Presiden Obama sendiri. Mengapa demikian?

Memang sesuai protokol, sejak tahun 1960-an biasanya Presiden AS tidak menyambut tamu negara termasuk kepala pemerintahan ke landasan udara Andrews, sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden John F. Kennedy ketika menjemput Presiden Soekarno, April 1961 dan September 1961.

Hanya ada beberapa pengecualian dalam penyambutan tamu negara di Andrews, yaitu ketika Presiden Obama dan keluarganya menyambut Paus Fransiskus bulan September lalu, melanjutkan tradisi yang dimulai Presiden George W. Bush ketika menyambut Paus Benediktus tahun 2008.

Atau bilamana presiden dan tamu negara akan segera terbang ke lokasi lain, sebagaimana yang dilakukan Presiden Obama saat menjemput Presiden Prancis Francois Hollande ke Andrews tahun 2014 kemudian mengajaknya terbang ke Charlotesville mengunjungi Monticello, kediaman Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat.

Dari Andrews, Presiden Jokowi menuju Blair House, wisma khusus untuk tamu negara yang terletak tak jauh dari Gedung Putih.

Staff Blair House sudah siap menyambut Presiden Jokowi termasuk dengan pengibaran bendera Merah Putih di depan gedung.

Presiden Jokowi baru akan bertemu Presiden Obama dalam pertemuan di Gedung Putih yang dijadwalkan hari Senin 26 Oktober 2015.

Kepergian Jokowi ke negeri Paman Sam di tengah duka yang melanda keluarga presiden RI ke-7. Sani Winorejo, nenek dari Presiden Joko Widodo meninggal pada Jumat 23 Oktober 2015 di Solo, Jawa Tengah.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan bahwa presiden Jokowi pagi ini langsung pulang ke Solo. “Pagi ini akan melayat di rumah duka,” kata Pratikno di rumah duka, Sabtu 24 Oktober 2015.

Kemungkinan, Jokowi langsung kembali ke Jakarta pada sore hari dan melanjutkan perjalanan ke Amerika. “Agenda tersebut tidak mungkin dibatalkan,” katanya. Sebab, persiapan untuk acara tersebut sudah dilakukan sejak lama.

Sementara itu, rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada 25-28 Oktober mendatang mendapat kecaman dari sekelompok massa yang mengatas namakan masyarakat Riau.

Pendemo menilai, sensitivitas seorang kepala negara atas penderitaan masyarakat Riau yang saat ini sedang berjuang hidup dari kepungan asap, seakan tidak dianggap. Jokowi bahkan juga dinilai minim kepedulian terhadap jeritan masyarakat yang saat ini sudah menimbulkan korban meninggal dari ganasnya asap akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut).

Menurut koordinator aksi, Yopi Pranoto, aksi damai yang akan dimulai dari depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru tersebut nantinya akan dilanjutkan ke Kantor Pos.

“Kami akan mengirimkan surat ke Kantor Kedubes Amerika di Jakarta agar diteruskan ke Pesiden Amerika Obama,” ujar Yopi

Selain mengecam, Yopi juga menyatakan akan berkirim surat kepada Presiden Barrack Obama melalui Kedubes AS di Jakarta, untuk menolak kedatangan Jokowi, karena tidak memperhatikan rakyatnya sendiri.

Aksi ini sendiri diikuti hanya delapan orang, tanpa ada pengawalan khusus dari aparat kepolisian.

(Satu-Islam/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: