Sebuah
gambar yang dirilis di Twitter menunjukkan seorang pemuda Palestina
yang dibunuh oleh pasukan Israel yang dituduhnya menusuk seorang petugas
di selatan Ramallah pada tanggal 21 Oktober 2015.
Pasukan Israel telah menembak mati seorang pemuda Palestina di Tepi Barat yang diduduki terus Tel Aviv. Pemerintah Israel mengatakan pada hari Rabu (21/10/15) bahwa pasukannya menembak mati seorang pemuda setelah ia dituduhnya menikam seorang petugas wanita Israel di lehernya.
Juru bicara polisi Israel, Luba Samri, mengatakan pemuda Palestina lainnya ditangkap dalam insiden yang terjadi di dekat pemukiman Israel di selatan kota Ramallah.
Penembak itu merupakan yang terbaru dari serangkaian penembakan oleh Israel ke warga Palestina sebagai bagian dari tindakan keras rezim Tel Aviv pada warga di Tepi Barat, Timur al-Quds (Yerusalem) dan Jalur Gaza yang diblokade. Israel membenarkan terjadinya penembakan tersebut setelah warga Palestina tersebut dituduh “sebagai penikam.”
Keluarga
pemuda Palestina yang ditembak mati dalam bentrokan dengan pasukan
Israel berkabung saat pemakaman di desa Beit Awwa, sebelah barat kota
al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat yang diduduki, pada 21 Oktober 2015.
(Foto: AFP)
Lanjut ke utara Tepi Barat yang diduduki di kota Nablus, pasukan Israel menembak seorang gadis Palestina 15 tahun yang dikabarkan menyerang sekelompok pemukim di pemukiman Yitzhar di selatan kota. Remaja, yang diidentifikasi sebagai Istabraq Ahmad Noor, ditembak dan terluka dalam insiden itu, menurut para pejabat Israel.
Sumber lain mengatakan pasukan Israel menembaki sebuah pertemuan demonstran Palestina di timur Ramallah ketika demonstran Palestina melemparkan batu ke arah mereka. Tidak ada bentrokan langsung di daerah tersebut.
Palestina juga menghadiri demonstrasi di kota Bireh, utara Ramallah, dengan laporan menunjukkan bahwa bentrokan pecah antara kedua belah pihak. Protes serupa juga dilaporkan selatan Betlehem dan juga di al-Khalil.
Sebuah
Palestina melemparkan batu dalam bentrokan dengan pasukan Israel, dekat
Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, 20 Oktober 2015. (Foto: AFP)
Pada bulan Agustus, rezim Israel memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke dalam Masjid Al-Aqsa.
Kecaman internasional terhadap tindakan keras Israel telah didengungkan, dimana mereka memperingatan bahwa provokasi Tel Aviv tersebut bisa membuka pintu ke arah Intifida baru, atau pemberontakan, melawan rezim. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email