Ayatollah Seyyed Ali Khamenei
Pemimpin Besar Iran Ayatolah Ali Khamenei menyatakan menyetujui penerapan perjanjian nuklir antara Pemerintah Iran dan enam kekuatan dunia yang tergabung dalam P5+1. Namun, dia menyatakan tidak akan menyerahkan elemen inti dari program nuklirnya sampai tuduhan penggunaannya untuk program militer dihapuskan.
Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Iran Hassan Rouhani, Ayatollah Khamenei memerintahkan agar perjanjian nuklir yang telah disetujui sejak Juli 2015 lalu itu segera diterapkan, dengan beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh Parlemen Iran.
Meski begitu, Khamenei memerintahkan penundaan terhadap dua kewajiban penting dalam perjanjian program nuklirnya, yaitu pengiriman persediaan uranium ke luar negeri, dan pengaturan kembali reaktor untuk mencegah pembuatan senjata nuklir sampai tim pemeriksa PBB memutuskan bahwa Iran tidak pernah berniat membuat senjata nuklir.
“Tindakan apa pun mengenai Arak (reaktor) dan pengiriman uranium ke luar negeri, akan dilakukan setelah file mengenai PMD (possible military dimension/kemungkinan penggunaan untuk dimensi militer) ditutup,” demikian tulis Khamenei sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (21/10/2015).
Iran telah berulangkali membantah tuduhan mengenai penggunaan program nuklirnya untuk pembuatan senjata. Akan tetapi mereka juga menghalangi setiap upaya inspeksi yang dilakukan pengawas nuklir PBB.
Hasil inspeksi yang dilakukan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) awal bulan ini diharapkan akan dapat diumumkan pada 15 Desember mendatang. Hasil inspeksi tersebut akan menentukan ada tidaknya upaya penggunaan nuklir untuk keperluan militer yang dilakukan oleh Iran.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email