Dalam rangka memperkenalkan tempat ibadah warga muslim, seluruh masjid Australia telah membuka pintu hari ini untuk menerima kunjungan warga nonmuslim.
Menurut laporan www.abc.net, hari nasional “pintu masjid Australia terbuka lebar” digelar ketika gelombang anti Islam sedang semarak di dunia.
Nawaz Salim, imam masjid di daerah Hoppers Crossing yang masih masuk wilayah kekuasaan Melbourne, menyatakan, barang siapa merasa ragu terhadap apa yang kami lakukan di masjid, maka ia dipersilahkan berkunjung kemari.
Hari nasional “pintu masjid terbuka” ini digelar oleh Muslimin berkebangsaan Lebanon yang telah bermukim di Australia.
Pada hari ini, seluruh pengunjung akan diperkenalkan dengan seluruh aktifitas masjid, dan seluruh pertanyaan mereka akan dijawab dengan penuh persahabatan.
Menurut sebuah riset nasional Australia, masyarakat memiliki pandangan negatif terhadap warga muslimin dan serangan-serangan berbau ras semakin bertambah. Akan tetapi, warga dari usia 18 hingga 44 tahun dan yang berpendidikan memiliki pandangan negatif yang relatif minim.
Hasil riset itu juga membuktikan bahwa warga Sidney memiliki pandangan negatif terburuk dibandingkan warga-warga di kota lain. Kota Melbourne hanya memiliki persentase 16 persen dalam hal ini. Sementara itu, 70 persen warga di negara bagian Victoria masih memiliki pandangan positif terhadap warga muslim.
Warga muslim Australia telah berdomisili di negara ini lebih dari 200 tahun lalu. Dibandingkan kaum minoritas yang lain, mereka memiliki jumlah yang layak dipertimbangkan.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email