Pesan Rahbar

Home » » Obama Perintahkan Pasukan khusus AS Bantu Militan di Suriah

Obama Perintahkan Pasukan khusus AS Bantu Militan di Suriah

Written By Unknown on Sunday, 1 November 2015 | 17:57:00

Dua tentara Pasukan Khusus AS di Afghanistan pada 2013

Amerika Serikat mengirim pasukan Operasi Khusus ke Suriah untuk “membantu” militan melawan pemerintah dan kelompok teroris Daesh (ISIS), yang merupakan pelanggaran nyata dari janji Presiden Barack Obama untuk tidak menempatkan pasukan AS di wilayah itu.

Pejabat tinggi pemerintah AS mengatakan Jumat (30/10/15) bahwa AS akan menegerahkan sekitar 50 tentara ke kawasan Timur Tengah untuk “melatih, memberikan nasihat dan membantu” apa yang disebut militan, BBC melaporkan.

Seorang pejabat mengatakan kepada reporter Inggris bahwa pengerahan ini bukan berarti perubahan dalam strategi AS tapi “mengintensifikasi” serangan militer.

Departemen Pertahanan AS juga telah melakukan “konsultasi” dengan pemerintah Irak untuk membentuk gugus tugas Operasi Khusus, dengan tujuan “meningkatkan lebih lanjut kemampuan dalam menargetkan pemimpin ISIS dan jaringannya” di perbatasan Suriah di Irak , seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada Guardian, Jumat.

Gedung Putih pada hari Jumat menyatakan bahwa Obama tidak ingkar janji untuk tidak menempatkan pasukannya di Suriah.

“Strategi kami di Suriah tidak berubah,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest. “Pasukan ini tidak memiliki misi tempur.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan bahwa para pejabat AS telah membahas pengerahkan pasukan Pasukan Khusus di Suriah “selama berbulan-bulan.”

“Presiden telah menentukan bahwa kami akan meningkatkan upaya dalam melawan Daesh,” kata Kerry pada hari Jumat di Wina, disela-sela pembicaraan tentang krisis Suriah dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Iran.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry memberikan konferensi pers pada tanggal 30 Oktober 2015 di Wina, Austria. (Foto: AFP)

Diplomat tertinggi AS itu menegaskan waktunya hanya “kebetulan.”

Penasihat tinggi keamanan nasional Obama telah merekomendasikan langkah-langkah penempatan sejumlah pasukan Operasi Khusus di Suriah dan memperluas keterlibatan militer di Irak, Washington Post melaporkan pada hari Selasa.

Adanya perbedaan opsi yang diajukan mencerminkan kegagalan Gedung Putih dalam memerangi Daesh (ISIS).

Perubahan baru yang akan menempatkan penasihat Amerika dalam konflik di Irak, datang setelah Menteri Pertahanan Ashton Carter meminta kepada para pejabat militer langkah-langkah baru yang lebih besar untuk terlibat dalam konflik lama berjalan di luar negeri.

Rekomendasi itu telah diajukan atas permintaan Obama dan tim keamanan nasionalnya yang prihatin bahwa pertempuran di Irak dan Suriah telah mencapai kebuntuan dan membutuhkan ide-ide baru.

Langkah-langkah baru telah dihasilkan oleh komandan lapangan dan benar-benar telah dikaji oleh penasehat senior Obama, termasuk Carter dan Sekretaris Negara John Kerry, pada serangkaian pertemuan dalam beberapa minggu terakhir, menurut Post.

Penasihat tinggi presiden AS ini dilaporkan tidak mendukung pilihan mahal dan ambisius seperti memaksakan larangan terbang zona atau zona penyangga yang akan membutuhkan puluhan ribu pasukan darat dalam pelaksanaannya.

Sementara pasukan Operasi Khusus di Suriah ini akan bekerja sama dengan militan yang didukung AS dan pejuang Kurdi, dengan dukungan kekuatan udara Amerika, untuk menahan serangan di timur laut Raqqa sebagai ibukota de facto Daesh.

Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Sejauh ini krisis tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang dan jutaan orang mengungsi. []

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: