Pesan Rahbar

Home » » Pembentukan Syi’ah Berdasarkan Pesan-Pesan Nabi

Pembentukan Syi’ah Berdasarkan Pesan-Pesan Nabi

Written By Unknown on Sunday 8 November 2015 | 15:20:00


Oleh: Ayatullah Ja’far Subhani

Kami rasa cukup dengan menyebutkan tiga hadis di sini. Pesan­pesan Rasulullah Saw ini membuat sejumlah sahabat beliau senantiasa berada di sekliling Amirul Mukminin Ali as, sehingga mereka pun dikenal sebagai pengikutnya. Peneliti temama, Muhammad Kurd Ali di dalam kitab Khuthoth Al­ Syam menuliskan:
“Pada zaman Rasulullah Saw, ada sekelompok sahabat yang dikenal dekat dengan Ali as, contohnya adalah Salman Farisi yang berkata, “Kami telah berbaiat kepada Rasulullah Saw tentang dua hal pokok; menghendaki kebaikan Muslimin dan mengikuti Ali bin Abi Thalib as (berwilayah kepadanya).” Abu Said Khudri mengatakan, “Umat diajak kepada lima hal, tapi mereka menerima hanya empat ajakan dan mengabaikan yang kelima.” Ada seorang yang bertanya kepadanya, “Apakah empat ajakan yang mereka terima?” dia menjawab, “Shalat, zakat, puasa Bulan Ramadan, dan ziarah Baitullah (Haji).” Mereka kembali bertanya, “Lalu apakah satu ajakan yang mereka abaikan?” dia menjawab, “Wilayah terhadap Ali bin Abi Thalib as.” ada lagi yang bertanya kepadanya, “Apakah wilayah terhadap Ali juga wajib sebagaimana empat ajakan tersebut?” dia menjawab, “lya, wilayah kepadanya wajib seperti empat ajakan tersebut.”

Orang-orang yang berwilayah kepada Amirul Mukminin Ali as antara lain adalah, “Abu Dzar Ghifari, Ammar Yasir, Huzaifah bin Yaman, Dzu Syahadatain Khuzaimah bin Tsabit, Abu Ayub Anshari, Khalid bin Said, dan Qais bin Saad bin Ubadah.”[1]

Syi’ah Era Nabi Saw
Seperti telah kita perhatikan bersama sebelumnya, pesan-pesan Nabi Muhammad Saw yang penuh dengan tekanan telah menebarkan benih keSyi’ahan yang terns berkembang. Sejak itu pula sudah ada sahabat-sahabat beliau yang menerima wilayah Amirul Mukminin Ali as sepenuh hati, sehingga kala itu mereka sudah dikenal sebagai Syi’ah atau pengikut setia Ali as, dan setelah kepergian Nabi Saw mereka tetap teguh terhadap ikatan wilayah tersebut. Merekalah yang membentuk eksistensi Syi’ah Ali as pada awal munculnya Islam. Lalu seiring dengan zaman, keyakinan yang benar mengenai wilayah dan kepemimpinan Amirul Mukminin Ali as telah membuka jalan bagi orang lain untuk juga menerimanya, dan hal itu terns berkembang sampai sekarang.

Syi’ah bermula dari Hijaz, dan kota ini bisa dibilang sebagai tempat lahir Syi’ah. Dan ketika Amirul Mukminin Ali as menegakkan pusat pemerintahannya di Irak, perkembangan Syfah bertambah pesat dan senantiasa meluas ke berbagai penjuru dunia.

Referensi:
[1] Muhammad Kurd Ali, Khuthoth Al-Syam, jld. 5, hal. 251.

(Hauzah-Maya/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: