Berikut ini adalah perdebatan seorang alim Syiah dengan salah satu petugas Amar Makruf di Hijaz:
Orang Hijaz: “Mengapa saat anda berada di samping makam Rasulullah saw bukanya anda berdzikir anda malah berkata “Salam bagimu wahai putri nabi yang terzalimi”? Memangnya siapa yang menzalimi putri nabi?”
Orang Syiah: “Peristiwa menyedihkan yang menimpa putri nabi justru dapat kamu baca di kitab-kitabmu sendiri.”
OH: “Di kitab yang mana?”
OS: “Dalam kitab Al Imamah wa As Siyasah, tulisan Ibnu Qutaibah Al Dainuri.”
OH: “Tidak ada kitab yang demikian pada kami.”
OS: “Aku akan membeli kitab itu di pasar-pasar sini dan memberikannya kepadamu.”
Akhirnya alim syiah itu pergi ke pasar dan membeli kitab tersebut. Ia membuka halaman 19 kitab itu dan menunjukkannya kepada orang Hijaz. Di situ tertuliskan:
“Abu Bakar mencari-cari setiap orang yang tidak membai’atnya. Akhirnya mereka berkumpul di depan rumah Fathimah Azzahra. Umar bin Khattab diperintahkan untuk memanggil Ali bin Abi Thalib. Umar berteriak, “Hai Ali, keluarlah untuk membai’at Abu Bakar.” Ali tidak menghiraukan teriakannya. Akhirnya Umar meminta agar dibawakan kayu bakar lalu berkata, “Demi Tuhan, keluarlah atau akan kubakar rumah dan penghuninya!”
Sebagian orang berkata kepada Umar, “Ada putri Rasulullah saw di dalam!” Umar menjawab, “Biarlah meskipun ada Fathimah!” Akhirnya Ali pun keluar dari rumahnya.
Di halaman itu pula disebutkan: “Ketika Abu Bakar terlentang di ranjangnya untuk terakhir kali dalam hayatnya, ia selalu berkata, “Andai saat itu tidak berbuat semacam itu di rumah Ali.”
Orang Hijaz berkata, “Kamu lihat apa kata Abu Bakar di akhir hayatnya? Bukankah dia telah menunjukkan penyesalannya?”
Ia kelihatan terpojok lalu berkata, “Penulis kitab itu sepertinya condong kepada Syiah.”[1]
Jika Ibnu Qutaibah condong ke Syiah, apakah Bukhari juga tidak condong ke madzhab itu? Padahal keduanya meriwayatkan bahwa Fathimah Zahra marah di akhir hayatnya terhadap Abu Bakar, dan selalu menjauh darinya hingga akhirnya beliau wafat.[2]
Referensi:
[1] Perdebatan di Haramain Syarifain, perdebatan no 9.
[1] Perdebatan di Haramain Syarifain, perdebatan no 9.
[2] Shahih Muslim, jilid 5, halaman 153, cet. Mesir; Shahih Bukhari, jilid 5, halaman 177, cet. Asy Syu’ab.
(Hauzah-Maya/ABNS)
(Hauzah-Maya/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email