Ulama Syiah terkemuka Saudi, Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, dalam kondisi “semangat yang tinggi” meskipun laporan mengatakan bahwa ia dalam bahaya menghadapi eksekusi segera, saudaranya mengatakan.
“Dia baik, sangat baik, semangatnya tetap tinggi. Kesehatannya sangat baik dan dia siap untuk apa pun, bahkan kematian,” AFP melaporkan pada hari Selasa (1/12/15), mengutip Jaffar al-Nimr yang mengatakan hal tersebut.
Jaffar mengatakan hal itu setelah ia mengunjungi saudaranya itu di penjara Al-Ha’ir yang terletak sekitar 40 kilometer selatan ibukota Arab Saudi Riyadh.
Anggota keluarganya yang lain, termasuk ibu Sheikh Nimr ini, juga mengunjungi penjara selama satu jam.
Pada tanggal 26 November, Amnesty International mengatakan bahwa Sheikh Nimr adalah satu di antara enam aktivis Syiah yang segera akan dieksekusi, mengutip media yang “dekat dengan pemerintah Arab Saudi.”
Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di London itu juga mencatat bahwa individu-individu tersebut divonis bersalah dalam pengadilan yang tidak adil.
Sheikh Nimr tidak khawatir dengan cerita-ceritra eksekusi kata saudaranya dan menuduh Kementerian Dalam Negeri Saudi kadang-kadang mengeluarkan berita dalam upaya untuk mengukur reaksi publik.
Keluarga Nimr, bagaimanapun, masih “sangat khawatir,” katanya.
Nimr, seorang ulama yang sangat dihormati oleh Syiah Saudi, diserang dan ditangkap di wilayah Qatif di Provinsi Timur pada tahun 2012 lalu atas tuduhan merusak keamanan kerajaan, membuat pidato anti-pemerintah, dan membela tahanan politik. Namun Nimr telah membantah tuduhan itu.
Pada Oktober tahun lalu, pengadilan Saudi menjatuhkan hukuman mati terhadap Sheikh Nimr, yang telah mendapat kecaman dan kritik yang luas di Timur Tengah dan dunia.
Provinsi Timur Arab Saudi telah menjadi tempat demonstrasi damai sejak Februari 2011, dimana pengunjuk rasanya menuntut reformasi, kebebasan berekspresi, pembebasan tahanan politik dan mengakhiri diskriminasi yang meluas terhadap rakyat di wilayah yang kaya minyak. Beberapa orang telah tewas dan banyak lainnya terluka atau ditangkap selama demonstrasi tersebut.
Badan hak asasi internasional telah mengecam Arab Saudi untuk catatan hak asasi manusia yang suram, dengan alasan bahwa pelanggaran terus meluas dan berlanjut di negara ini.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email