Pesan Rahbar

Home » » Militan Suriah Keluar dari Distrik Terakhir di Homs

Militan Suriah Keluar dari Distrik Terakhir di Homs

Written By Unknown on Thursday 3 December 2015 | 21:36:00

Dalam foto file ini, seorang pria mengendarai sepeda melalui kota Homs yang hancur di Suriah barat. (Foto: AP)

Para militan dukungan asing di kota Homs barat Suriah akan meninggalkan distrik terakhir yang mereka kontrol di bawah kesepakatan dengan pemerintah di Damaskus.

Talal Barazi, Gubernur Provinsi Homs di Suriah tengah, mengatakan pada hari Selasa (1/12/15) bahwa militan akan meninggalkan distriknya dalam waktu dua bulan. “Dalam langkah pertama sebanyak 200 hingga 300 militan akan meninggalkan distrik itu, yang akan dimulai pada Sabtu (5 Desember).”

Senjata berat dan menengah juga akan diserahkan kepada pejabat setempat sesuai perjanjian tahap pertama yang berlaku seminggu.

Sekitar 2.000 militan diharapkan meninggalkan distrik Waer secara bertahap, sementara pasukan pemerintah akan mengakhiri operasi pembebasan dan mengangkat pengepungan di daerah tersebut.

Setelah selesai dievakuasi, pasukan keamanan Suriah akan memasuki daerah lagi, kata Barazi. “Kami telah sepakat menjaga perdamaian dan mengakhiri operasi militer untuk menciptakan situasi yang tepat untuk menerapkan kesepakatan.”

Kesepakatan atas evaluasi ini disetujui setelah Barazi dan perwakilan dari kelompok militan di Waer, serta kelompok-kelompok masyarakat sipil bertemu pada Selasa. Pertemuan ini juga dihadiri oleh delegasi PBB dan perwakilan dari Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura.

Waer, yang dulunya rumah bagi 300.000 orang, sekarang hanya dihuni sekitar 75.000. Wear adalah distrik terakhir yang masih di bawah kendali militan yang menarik diri dari Kota Tua Homs tahun lalu.

Konflik Suriah, yang dimulai pada bulan Maret 2011, telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang, menurut PBB.

PBB mengatakan sekitar 12,2 juta orang, termasuk lebih dari 5,6 juta anak-anak, tetap membutuhkan bantuan kemanusiaan. Militansi yang didukung asing juga telah menyebabkan 7,6 juta orang mengungsi.[]

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: